28 Apr 2013

Produktivitas dimulai dari Meja Kerja

Apakah akhir-akhir ini Anda merasa uring-uringan begitu berada di kantor? Jika ya coba perhatikan, apakah meja kerja Anda masuk dalam kategori berantakan? Tak hanya menimbulkan stress, kondisi meja yang amburadul juga bisa mengurangi produktivitas kerja.

Ingatlah, meja kerja adalah tempat di mana Anda paling banyak menghabiskan waktu dibandingkan titik manapun di penjuru kantor. Jadi bagaimana mau berfikir jernih jika komputer, telepon, scanner, printer malang melintang di atas meja. Bahkan ketika load pekerjaan sedang sangat tinggi, semua berkas muncul di atas meja, sampai permukaan meja sama sekali tidak terlihat. Meja tak ubahnya gudang dan anda seringkali kesulitan mencari file-file lama yang tiba-tiba dibutuhkan bos. Tak hanya menimbulkan stress, kondisi meja yang berantakan juga bisa mengurangi produktivitas kerja.

Jika Anda termasuk dalam kategori yang memiliki meja kerja kurang teratur sebaiknya benahi dari sekarang, sebelum terlambat. Berikut ini ada beberapa tips yang dapat membantu dalam merapikan meja kerja.

Rapikan semua kertas-kertas yang ada di meja dan buat 3 bagian yang terdiri dari INPUT, PROCESSING, dan FINISHED. Beritahukan kepada orang-orang yang berhubungan dengan anda untuk selalu meletakkan dokumenkerja baru pada bagian INPUT, lalu tidak perlu menanyakan dokumen yang belum ada di folder FINISHED (karena sudah dipastikan dokumen tersebut belum selesai dikerjakan).

Letakkan HANYA yang diperlukan diatas meja, seperti set komputer, buku agenda, peralatan tulis menulis, rak file, serta kertas-kertas bekas yang biasa digunakan untuk coret-coret secara instan. Semua barang yang tidak diperlukan sebaiknya diletakkan di dalam laci. Dengan demikian anda pasti akan lebih mudah mencari barang-barang yang memang diperlukan.

Perlakukan file di dalam komputer sama dengan yang di atas meja kerja. Buatlah 3 folder seperti yang sudah dijelaskan diatas, serta file-file penting sebaiknya diletakkan di-desktop guna mempermudah navigasi serta pencarian. Jangan lupa juga untuk selalu back-up file penting tersebut, sebagai safety precaution jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti komputer anda rusak.

Rapikan meja kerja jika ingin meninggalkan kantor, atau paling tidak jika anda masih menyisakan pekerjaan letakkan file tersebut pada folder PROCESSING dimana anda bisa melanjutkan pekerjaan tersebut keesokan harinya. Selain bisa menemukan berbagai barang yang harus dibawa pulang supaya tidak ketinggalan, kebiasaan ini membuat anda tidak perlu repot ketika memulai kerja.

Ubah posisi barang yang ada di meja 3 bulan sekali untuk menghilangkan kejenuhan di kantor yang bisa berakibat menurunnya kreativitas.

Ada baiknya kita belajar dari filosofi orang Jepang. Para pekerja di Jepang memiliki konsep 5S dalam pengaturan rumah, termasuk bagian ruangan untuk bekerja. Yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke.

Seiri adalah meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, singkirkan yang tidak perlu dan pertahankan yang memang perlu.

Seiton atau proper arrangement adalah meletakkan barang-barang sedemikian rupa sehingga mudah dicapai jika diperlukan.

Seiso dalam menjaga sesuatunya selalu bersih, jangan sampai ada sampah atau kotoran di tempat kerja.

Sedangkan seiketsu, adalah mempertahankan kondisi bersih itu secara abadi, setelah dibersihkan.

Dan shitsuke bisa diterjemahkan sebagai komitmen. Sekalipun bukan bagian dari 4S sebelumnya, tapi prinsip ini mengajarkan untuk mematuhi dan mengambil sebuah standar terhadap empat komposen sebelumnya.

Jika meja kerja sudah tertata rapi, rasakan perbedaannya. Anda akan lebih segar berfikir dan selalu siap dengan presentasi yang matang ketika bos membutuhkan pemikiran Anda. (sumber majalah mix 05/viii/mei/2011)

Sumber : http://adproindonesia.wordpress.com/2011/06/01/produktivitas-dimulai-dari-meja-kerja/

Tahapan dalam Manajemen Strategi

Menurut David (2006), proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.

Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya dan mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

Evaluasi strategi adalah tahapan final dalam manajemen strategis. Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan; evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini.

Dimana semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah.

Model Manajemen Strategi
Secara umum dijelaskan dalam Umar (2005, p.23), model manajemen strategi dari Fred R. David dipaparkan seperti berikut ini:

a. Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa dating yang diinginkan untuk terwujud tentang keadaan di masa dating yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Berikutnya adalah Misi. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.

b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali organisasi.

Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman lingkungan internal ini, hendaknya kelemahan dan juga kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui. Selain mengetahui kekuatan dan kelemahan, perusahaan perlu mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Perlu diingat bahwa bila peluang disia-siakan, dapat saja peluang berbalik menjadi ancaman bagi perusahaan. Logikanya karena peluang yang disia-siakan tadi dimanfaatkan oleh pesaing.

c. Analisis Pilihan Strategi
Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya, mempunyai strategi. Namun, para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak menyadarinya. Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri, antarperusahaan, dan bahkan antar-situasi. Namun adasejumlah strategi yang sudah umum diketahui, dimana strategi-strategi ini dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai strategi generic. Dari bermacam-macam strategi dalam kelompok strategi generic ini akan dipilih salah satu atau kombinasi beberapa strategi induk (grand strategy) dengan menggunakan cara-cara tertentu.

d. Sasaran Jangka Panjang
Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang memerlukan pentahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atu belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Strategi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagi-baginya ke dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu tahunan, secara berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta dapat diukur. Sasaran jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungisonal yang sifatnya operasional.

Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanyan saja, melainkan juga dengan strategi bidang fungsional lainnya. Di dalam organisasi perusahaan yang konvesional, bidang-bidang fungsional utamanya adalah bidang keuangan, sumber daya manusia, produksi dan operasi, serta bidang pemasaran.

f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action).
Pelaksanaan tidak efektid bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan.

Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam bentuk lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja, jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Jika hasil evaluasi pekerjaan diketahui bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan kerja dari rencana yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau oleh hal-hal lain yang sifatnya uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang

Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/04/tahapan-dan-model-manajemen-strategi.html

Membuka Peluang Sukses dengan Bisnis Rumahan

Takut memulai usaha baru?
Kini pertanyaan tersebut sudah tidak berlaku lagi, karena sekarang semua orang sudah dapat mulai membuka peluang sukses dengan bisnis rumahan. Saat ini bisnis rumahan menjadi salah satu alternatif pilihan bagi seseorang yang ingin membuka usahanya dari rumah. Biasanya bisnis ini digemari oleh ibu – ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Ditengah waktu luangnya mengurusi urusan rumah tangga, para ibu juga ingin memperoleh tambahan pendapatan untuk keluarganya. Tanpa harus mengurangi intensitas waktu bersama keluarganya.

Bisnis rumahan juga memberikan banyak keuntungan bagi para pelaku usaha. Karena bisnis ini dapat dilakukan dari rumah, sehingga para pelaku usaha tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa tempat usaha. Selain itu bisnis rumahan juga tidak mengikat waktu kerja kita, sehingga kita bebas untuk menentukan sendiri jam kerja kita tanpa harus meninggalkan urusan keluarga kita.

Untuk memulai bisnis rumahan, kita dapat memilih bidang usaha yang menjadi kegemaran kita. Misalnya saja bagi yang suka memasak dapat membuka bisnis catering makanan skala rumahan, atau membuka usaha makanan yang menjadi menu andalan keluarga Anda. Bagi yang gemar dengan kerajinan tangan, dapat memulai bisnis pembuatan kerajianan tangan ataupun aksesoris – aksesoris wanita yang dapat diciptakannya. Dan bagi yang memiliki ketrampilan seperti menjahit, ataupun keahlian dibidang tatarias dapat membuka usaha jasa jahit ataupun salon di rumahnya.

Contoh lain juga dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki ketrampilan dibidang otomotif, atau elektronik. Mereka dapat membuka bengkel untuk memperbaki kendaraan maupun perabot elektronik yang rusak. Beberapa contoh usaha diatas hanya merupakan sebagian kecil contoh peluang yang dapat dijadikan usaha rumahan, selain itu masih banyak lagi contoh usaha yang dapat dikembangkan.

Seiring dengan banyaknya bisnis usaha yang bermunculan, diantaranya telah berkembang menjadi besar hingga produknya tak hanya dikenal di dalam negeri saja. Banyak contoh bisnis rumahan yang telah berhasil hingga menembus pasaran dunia. Hal ini membuat bisnis rumahan tidak hanya dipandang sebelah mata lagi untuk dijadikan prospek usaha baru. Namun untuk mencapai kesuksesan dalam memulai bisnis rumahan tidaklah mudah, berikut kami berikan beberapa tips untuk memulai usaha tersebut.

1. Pertama, pilih usaha yang menjadi hobby dan ketrampilan Anda. Jika Anda memilih usaha yang sesuai dengan kesukaan dan ketrampilan Anda, maka secara tidak langsung Anda akan melakukannya dengan sepenuh hati. Sehingga mampu menghasilkan produk yang maksimal.

2. Kedua, jika telah memiliki ide usaha yang akan dijalankan. Lakukan sedikit penelusuran tentang minat pasar akan produk tersebut. Cari peluang usaha yang memiliki banyak peminat atau usaha yang dibutuhkan banyak orang.

3. Ketiga, Anda harus memiliki motivasi untuk selalu fokus dalam mengembangkan usaha yang sedang Anda jalankan. Sehingga memberikan kekuatan kepada Anda untuk selalu berusaha mempertahankan usaha tersebut dalam keadaan apapun serta mengembangkannya menjadi lebih besar.

4. Keempat, buatlah strategi pemasaran yang unik dan berbeda. Misalnya saja dengan menciptakan produk baru yang lain daripada yang lain. Selain itu belajarlah dari strategi pemasaran dari usaha – usaha yang telah sukses, agar usaha yang Anda miliki juga bisa ikut besar.

5. Kelima, Do it now!!!!! Segera mulai usaha yang telah Anda rencanakan, dan jangan ragu – ragu lagi untuk mulai menjalankannya. Dengan keyakinan, keuletan, dan motivasi yang besar, maka tidaklah sulit untuk menjadikan usaha kita menjadi besar.

Semoga tips ini dapat memberikan inspirasi baru untuk Anda dalam menjalankan usaha rumahan. Jangan pernah takut untuk mencoba, karena ketakutan yang ada hanya menghambat kesuksesan yang akan ada!!!!!!!!!!! Sukses selalu untuk kita semua……

Sumber : http://bisnisukm.com/membuka-peluang-sukses-dengan-bisnis-rumahan.html

Fungsi Fungsi Manajemen Strategi

Pada Artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai pengertian dan urgensi manajemen strategi. Selanjutnya kita akan membahas mengenai Fungsi Fungsi Manajemen Strategi. Untuk membuat perencanaan strategis, maka kita membutuhkan fungsi langkah langkah penting sebagai berikut :
* Analisa lingkungan/situasi dan kondisi
* Identifikasi isu isu strategis
* Merumuskan visi dan misi ke depan
* Pemilihan strategi (perencanaan strategi dan scenario)
* Membuat perencanaan jangka menengah dan pendek
* Membuat system implementasi
* Membuat system review dan evaluasi

Untuk kajian lebih lanjut, maka dapat dilihat model manajemen strategis menurut Wheelen-Hunger dan Model Structure and Prosess of Business Companywide Planning model Burhan N.

Kalau seorang pemimpin ingin membuat agar impiannya benar benar terwujud, maka ia selain merumuskan impian tersebut juga harus mengetahui situasi dan kondisi yang mempengaruhi terwujudnya impian tersebut. Faktor dari luar dan kondisi internal organisasi harus diperhatikan dan dikendalikan dengan baik.

Faktor kondisi sebelum merencanakan sangat mutlak diperlukan (plan to plan). Seorang pemimpin harus memiliki informasi yang cukup sebelum membuat perencanaan. Pemimpin harus menggali berbagai pemikiran, ide dan keiinginan dari seluruh staf yang ada, sehingga kolaborasi total keinginan akan lebih valid dan solidnya gagasan masa depan.

Seorang pemimpin harus mulai mendengar laporan yang valid, mengetahui realitas social dengan benar, tidak hanya laporan yang positif saja. Semua informasi dilakukan validasi dengan melakukan chross check dari pihak yang terkait. Hasil perencanaan strategis harus mampu melahirkan langkah langkah strategis dan tersusun sistematis yang dapat menghantarkan pada tujuan yang diharapkan.

Beberapa alat alat manajemen yang digunakan untuk analisa lingkungan dapat menggunakan matrik analisa SWOT, matrik exsternal factors evaluation (EFE) dan internal matrik evaluation (IFE) APLIKASI, matrik competitive profile (CP), matrik strategic position and action evaluation (SPACE), matrik Boston Consulting Group (BCG) dan lainlain. Untuk kajian lebih lanjut disarankan membaca buku Strategic Management in Action Husain Umar atau buku lain yang mendukung.

Sumber : http://wawanherdianto.com/2011/01/02/fungsi-fungsi-manajemen-strategi/

“Tukang Jahit” ala Tensia

Pernah suatu kali saya diajak seorang peserta “Entrepreneur University” ke Jakarta. Tujuannya kita ingin melihat bagaimana perusahaan Tensia Manufacturing yang terletak di kawasan Cibubur, Jakarta, dalam menjalankan bisnisnya.

Apa yang saya lihat sungguh di luar dugaan. Bukan karena yang saya lihat perusahaan yang cukup besar, tapi yang membuat saya kagum adalah kegiatan bisnisnya, yaitu membuatkan produk consumer good atau home care bermacam-macam merek. Perusahaan itu menjalankan bisnisnya dengan membuatkan produk atau barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti: shampoo, pembersih lantai, pembasmi serangga, parfum, sabun mandi, dan lain-lain. Mereknya pun berbagai macam, ada merek impor, ada pula yang lokal, yang iklannya sering kita jumpai di media massa.

Saya jadi tahu, ternyata perusahaan ini bekerja seperti layaknya “tukang jahit”. Di mana perusahaan lain bisa meminta Tensia untuk membuatkan produk yang mereka inginkan. Member keuntungan, bahwa apabila kita ingin memasarkan suatu preduk tertentu, kita tidak mesti harus membuat sendiri, tapi dapat memesan melalui perusahaan semacam Tensia tersebut. Hanya saja, kita tidak semudah itu pesan padanya. Tentu saja, itu karena ada persyaratan, yaitu antara lain tidak boleh memalsu produk orang lain dan ada batas minimal order.

Menurut saya, sebagai seorang entrepreneur sebetulnya bisa membuka bisnis dengan cara “menjahitkan” seperti ala Tensia itu. Asal saja kita punya ide bisnis, saya kira ide bisnis apapun, misalnya kita ingin membuat produk tertentu maka kita tidak harus punya pabrik terlebih dahulu. Kita bisa “menjahitkan” pada perusahaan yang juga bergerak di bidang yang sama. Perusahaan tersebut memang hanya membuatkan produk yang kita pesan dan tidak ikut memasarkan supaya netral. Karena bisa saja dia membuat produk yang sama, tetapi merek berbeda, sehingga parsaingan itu terjadi di pasar. Kalu kita tak punya gudang pun perusahaan itu bisa menyiapkan gudngnya. Sedangkan distribusinya, dia juga bisa mencarikannya.

Saya pikir mereka cukup kreatif. Tensia menciptakan peluang bisnis yang kita garap. Artinya, tanpa kita punya pabrik sendiri, kita bisa pesan untuk dibuatkan produk tertentu, seperti yang kita inginkan. Setelah pasar berkembang, kita bisa buat sendiri. Sebab, tanpa punya pasar, tentu apapun jenis produk yang kita “jahitkan” kalau tidak laku, kita akan rugi.

Pendeknya, pasar dulu yang kita ciptakan, setelah pasar berkembang baru pabrik kita bangun. Dengan demikian, kita bisa saja memulai usaha sekalipun tak punya pabrik sendiri. Ide bisnislah yang menjadi sangat penting untuk kita miliki. Artinya, begitu ide bisnis muncul, kita “menjahitkan” pada pihak lain, dan setelah itu kita pasarkan. Anda berani mencoba?

Sumber : http://www.purdiechandra.net/apa-yang-kita-pelajari/2011/03/tukang-jahit%E2%80%9D-ala-tensia/#more-363

Apa itu Manajemen Risiko - Risk Management?

Pengertian risiko dapat dijelaskan sebagai berikut. Pengertian pertama adalah : ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss). Pengertian risiko yang kedua adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Arthur Williams, Risk Management).

Jenis risiko, yang terbagi menjadi tiga, yakni :
• Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainty).
Contoh dari ketidak pastian ekonomi antara lain adalah hasil kompetisi bisnis, atau juga akibat globalisasi ekonomi. Dengan adanya globalisasi, maka ada begitu banyak variabel yang saling berhubungan, sehingga menimbulkan ketidakpastian. Naiknya harga minyak, krisis finansial, atau juga melemahnya dolar adalah sejumlah contoh tentang ketidakpastian ekonomi.

• Ketidakpastian alam (nature uncertainty).
Berbagai bencana alam acapkali datang dengan tidak terduga. Ada gempa bumi, tsunami atau juga banjir bandang yang tiba – tiba melanda.

• Ketidakpastian perilaku manusia (human uncertainty).
Banyak manusia yang tidak memiliki sikap disiplin yang tinggi. Contoh pengendara sepeda motor yang perilakunya acapkali melanggar aturan; sehingga menimbulkan ketidakpastian dalam pengaturan lalu lintas.

Wujud dari risiko adalah sesuatu yang harus ditanggung jika risiko itu menjadi kenyataan. Wujudnya terbagi dalam tiga aspek yakni:
1. Berupa kerugian atas harta milik/kekayaan atau penghasilan.
Misal akibat tidak teliti, maka sesorang akan terkena risiko pin kartu ATM-nya disadap, sehingga terjadi pencurian uangnya di tabungan.
2. Berupa penderitaan seseorang.
Akibat kecelakaan kerja, membuat risiko luka atau sakit yang parah.
3. Berupa tanggungjawab hukum.
Risiko akibat adanya sengketa kepemilikan tanah dengan pihak lain. Sehingga harus ada proses hukum.

Sumber : http://rajapresentasi.com/2011/09/apa-itu-manajemen-risiko-risk-management/

17 Apr 2013

Sekilas Tentang Manajemen Risiko Kredit

Eddie Cade menyatakan, bahwa definisi risiko berbeda-beda, tergantung pada tujuannya. Definisi risiko yang tepat dilihat dari sudut pandang Bank adalah, exposure terhadap ketidakpastian pendapatan. Sedangkan Philip Best menyatakan bahwa risiko adalah kerugian secara finansial, baik secara langsung maupun tidak langsung. Risiko Bank adalah keterbukaan terhadap kemungkinan rugi (exposure to the change of loss). Sedangkan menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI), risiko bisnis Bank adalah risiko yang berkaitan dengan pengelolaan usaha Bank sebagai perantaraan keuangan.
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, risiko bisnis yang dihadapi juga berkembang secara luas, antara lain mencakup: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko legal.

Pengertian dan Konsep Manajemen Risiko Kredit.
Risiko kredit merupakan risiko yang paling signifikan dari semua risiko yang menyebabkan kerugian potensial. Risiko kredit adalah risiko yang terjadi karena kegagalan debitur, yang menyebabkan tak terpenuhinya kewajiban untuk membayar hutang. Secara garis besar, risiko kredit dapat dibagi menjadi 3 (tiga): risiko default, risiko exposure, dan risiko recovery. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas Bank, antara lain: pemberian kredit, transaksi derivatif, perdagangan instrumen keuangan, serta aktivitas Bank yang lain, termasuk yang tercatat dalam banking book maupun trading book.

Joel Bessis menyatakan, Manajemen risiko kredit mencakup dua hal, yaitu risiko proses putusan kredit, sebelum putusan dibuat sampai menindaklanjuti komitmen kredit, ditambah risiko pemantauan dan proses laporan. Selanjutnya diperlukan pengukuran dari risiko kredit, antara lain menggunakan : limit systems and credit screening, risk quality and ratings, serta credit enhancement. Sedangkan menurut PBI (Peraturan Bank Indonesia), dinyatakan bahwa proses Manajemen Risiko Bank sekurang-kurangnya mencakup pendekatan pengukuran dan penilaian risiko, struktur limit dan pedoman serta parameter pengelolaan risiko, sistim informasi manajemen dan pelaporannya, serta evaluasi dan kaji ulang manajemen. Bank perlu melakukan manajemen terhadap risiko kredit yang melekat pada seluruh portofolio, yaitu dengan mengidentifikasi, mengukur, memonitor, mengontrol risiko kredit, serta memastikan modal yang tersedia cukup, dan dapat diperoleh kompensasi yang sesuai atas risiko yang timbul.

Stanley Fisher, menyatakan pengukuran diperlukan untuk memperbaiki manajemen risiko dan mengurangi vulnerability, yang harus dilakukan sebagai bagian penting dalam strategi regional jangka panjang. Kehati-hatian dan pengawasan sistim diperlukan agar dapat bertindak cepat dalam mengantisipasi pertumbuhan pasar yang cepat.

Perbedaan antara konsep Manajemen Risiko Kredit yang lama dan yang baru

Sebagaimana penjelasan Herman Prins, Manajemen Risiko Kredit merupakan tindakan pro-active, yang lebih menekankan pada manajemen portofolio kredit, active balance sheet, dan kuantitas risiko kredit, sehingga dapat diperoleh model risiko atas capital intensive model serta risk return yang optimal, untuk mendapatkan nilai yang maksimal.

Sebaliknya, pada Manajemen Risiko Kredit yang lama, tindakan berupa re-active, yang lebih menekankan penilaian CAMELS (Capital, Assets, Management, Equity, Liquidity and Sensitivity), review secara periodik, laporan risiko secara periodik, laporan atas konsentrasi risiko, besar exposure, tanggal jatuh tempo dan ekses limit. Berdasar pengertian tersebut, dengan menggunakan pola baru, diharapkan Bank lebih dapat memperhitungkan risiko, karena telah diperkirakan sejak sebelum penilaian terhadap aplikasi kredit yang dilakukan.

Interaksi Risiko dan Pendapatan

Beberapa risiko kredit tak dapat dihindari, karena tanpa risiko tidak akan ada pendapatan. Bank dapat mengkompensasikan dengan mengatur, bahwa pemberian kredit yang mempunyai risiko tinggi harus diimbangi dengan pendapatan yang lebih tinggi, dengan suku bunga di atas normal. Namun, pemberian putusan kredit harus dapat dijamin, apakah akan lebih banyak memberikan kredit dengan tingkat pendapatan dan pengembalian tinggi, atau terlalu berisiko, karena dapat mengakibatkan risiko potensial dalam bisnis. Manajeman Risiko Kredit akan membantu dalam menentukan tingkat risiko yang dapat diterima, dengan membuat sistim, guna menentukan risiko yang dapat diterima sebelum kredit diberikan, sehingga dapat diketahui apakah sebaiknya semua permintaan kredit akan diterima atau ditolak. Sekali kredit diberikan, kondisi dari nasabah harus dapat dipantau, dan bilamana terjadi tanda-tanda kemunduran terhadap posisi nasabah akan dapat diketahui, sehingga risiko kemungkinan pembayaran terlambat dapat diantisipasi secara dini (Bryan Coyle,2000).

Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum mengatur agar masing-masing Bank menerapkan Manajemen Risiko sebagai upaya meningkatkan efektivitas prudential banking. Konsep Manajemen Risiko yang terintegrasi, diharapkan mampu memberikan suatu sort and quick report kepada Board of Director guna mengetahui risk exposure yang dihadapi Bank secara keseluruhan.

Jadi menurut penulis, Manajemen Risiko Bank merupakan suatu alat atau metoda bagi Manajemen, untuk mengetahui seluruh jenis risiko dari Bank yang dikelolanya, sehingga dapat dilakukan pemantauan, agar Bank tidak menderita kerugian karena unexpected loss.

Bahan bacaan:
1. Bessis, J. Risk Management in Banking. West Sussex; John Wiley @ Sons Ltd., 1998.
2. Best, Philip. Implementing Value at Risk. West Sussex: John Wiley& Sons Ltd., 1998.
3. Cade, Eddie. Managing Banking Risk. New York: American Management Association, 1999.
4. Coyle, B. Measuring Credit Risk. United Kingdom: CIB Publishing, 2000.
5. Fisher, S. “Risk Management in Top Priority in Bank Restructuring“. Dikutip dari naskah presentasi tentang “Building World Class Risk Management.Capabilities in Indonesia: Overview Risk Management.” Jakarta: The Boston Consulting Group, 2001.
6. Peraturan Bank Indonesia No: 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Mengenal Risiko Bisnis dan Pengelolaannya

Dalam kegiatan apapun, risiko selalu ada, walau ada yang berisiko kecil dan ada pula yang berisiko besar. Apalagi kegiatan tersebut berkisar tentang "kegiatan usaha atau bisnis", risiko tentu muncul dengan sendirinya. Namun kita tidak perlu was-was dalam menghadapi risiko, karena ternyata risiko dalam kegiatan usaha atau bisnis dapat dikelola, artinya dapat diperkecil dampaknya sehingga tidak merugikan kegiatan usaha kita.

Secara umum, risiko bisnis terbagi menjadi dua pengertian. Pertama, risiko yang sulit diprediksi sebelumnya, dan yang kedua adalah risiko yang pasti ada dan akan dialami oleh semua orang dalam kegiatan usahanya. Dari dua pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa risiko mengandung unsur ketidak-pastian. Ketidak-pastian itu bisa menyangkut tentang waktu, besar atau tingkat kejadian dan dampaknya terhadap kegiatan usaha. Andaikata semua kejadian sudah dapat diperhitungkan sebelumnya, maka tidak ada ketidak-pastian dan juga tidak ada risiko.

Pada dasarnya risiko dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu: risiko yang mengandung ketidak-pastian perihal hasil akhir, meskipun salah satu hasil akhir masih dapat diharapkan, yaitu keuntungan, dan yang kedua adalah risiko yang hanya mempunyai satu hasil akhir, yaitu kerugian.

Pada dasarnya risiko masih dapat dikelola. Pengelolaan risiko adalah upaya yang sadar untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan bentuk kerugian yang dapat timbul. Ini merupakan upaya yang terus-menerus, karena risiko akan dihadapi oleh siapa saja, baik besar maupun kecil.

Ada tiga tindakan pokok dalam pengelolaan risiko, yaitu:

1. Identifikasi risiko.
Tindakan ini erat kaitannya dengan kemampuan kita untuk menganalisa dan memprediksi berbagai kejadian yang senantiasa dihadapi oleh setiap orang atau seorang pengusaha.

2. Pengukuran risiko.
Setelah semua kejadian kita analisa, dan kemungkinan kerugiannya kita ketahui, langkah berikutnya adalah mengukur kerugian-kerugian potensial untuk masa yang akan datang.

3. Pengendalian risiko.
Ada lima kunci utama mengendalikan risiko yang perlu diperhatikan oleh seorang pengusaha.
a. Menghindari.
Menghindari risiko biasanya sulit dilakukan karena tidak praktis dan tidak mungkin.
b. Mengurangi.
Mengurangi risiko dapat dilakukan untuk beberapa hal, misalnya pengusaha selalu memeriksa persediaan barang/bahan baku yang dimiliki, dan memeriksa catatan-catatan keuangan yang ada.
c. Menyebarkan.
Menyebarkan risiko dapat dilakukan dengan beberapa cara yang pada intinya mengurangi risiko kerugian yang akan terjadi. Misalnya, uang tunai yang ada tidak disimpan pada satu tempat saja, sebagian di Bank sebagian di Koperasi.
d. Membuat anggapan.
Membuat anggapan terhadap risiko adalah alat yang paling praktis andaikata alternatif-alternatif lain tidak dapat lagi ditemukan. Misalnya kita membuat anggapan bahwa persediaan bahan baku yang ada akan mengalami penyusutan sebesar 5% untuk jangka waktu satu bulan/tahun.
e. Mengalihkan.
Mengalihkan risiko dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan pihak lain untuk memikul tanggungan kerugian yang bisa terjadi. Misalnya pentimpanan uang di Bank atau Koperasi adalah salah satu bentuk pengalihan risiko yang dapat dilakukan.

Sumber : dari berbagai sumber

Konsep Manajemen Strategis

1. Pengertian Manajemen Strategis

Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)

Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

2. Tantangan Manajemen Strategis

Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan sebesar AT&T dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar di Amerika Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah gagal, bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar dibandingkan dengan pesaingnya).

Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa hanya perusahaan paranoid yang dapat bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang, sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.

3. Model Berbasis Sumber Daya

Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18) mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi. Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar keunggulan bersaing.

Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan organisasi.

Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi lainnya (seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai).

Model Berbasis Sumber Daya Untuk Profitabilitas Tinggi
Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai keunggulan bersaing. Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara integratif melakukan suatu tugas atau aktiivitas. Kemampuan adalah hasil dari suatu kelompok sumber daya terintegrasi. Tidak seluruh sumber daya dan kemampuan perusahaan memiliki potensi seagai dasar keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila sumber daya dan kemampuan tersebut berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan. Sumber daya (istilah sumber daya juga mencakup kemampuan) adalah berharga hanya jika memungkinkan perusahaan menggunakan kesempatan dan/atau menetralisir ancaman dalam lingkungan eksternalnya; Sumber daya disebut langka apabila, jika ada, hanya dimiliki oleh sedikit pesaing yang ada maupun yang mungkin ada; Sumber daya disebut tak dapat ditiru apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya; serta tidak dapat digantikan jika tidak memiliki equivalen yang strategis. Apabila kriteria-kriteria tersebut dipenuhi, sumber daya dan kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi dasar keunggulan bersaing perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk mendapat laba diatas rata-rata.

4. Tugas Ahli Strategi Yang Efektif

Kerja keras, analisis yang teliti dan akal sehat merupakan persyaratan keberhasilan seorang ahli strategi. Mantan CEO Apple Computer, John Scully, berusaha tidur satu jam disini dan disana. Dalam menggambarkan kenyataan kerja dalam tahun 1990an, Scully, menyarankan bahwa tidur sepanjang malam adalah ciri jaman agraria dan industrial kuno. “Orang tidak demikian lagi sekarang” katanya “Satu hari adalah 24 jam, bukan hanya jam 8 hingga jam 5”

Selain kerja keras, analisis yang menyeluruh dan akal sehat, ahli strategi yang efektif harus dapat berpikir dengan jernih dan melontarkan banyak pertanyaan. Efektifitas strategi mereka akan meningkat apabila mereka dapat menemukan cara bagi yang lain untuk berpikir dan bertanya mengenai apa yang dilakukan perusahaan dan mengapa. Tetapi khususnya, manajer puncak ditantang untuk “berpikir serius dan mendalam-mengenai tujuan organisasi yang mereka pimpin atau fungsi yang mereka lakukan, mengenai strategi, taktik, teknologi, system dan orang-orang yang diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Juga pertanyaan penting yang harus selalu ditanyakan. Melalui cara berpikir ini, ahli strategi bersama dengan yang lain, meningkatkan kemungkinan untuk mengidentifikasi ide yang inovatif. Apabila ide ini mengarah pada perkembangan kompetensi inti yang berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan, maka ide tersebut akan menjadi dasar untuk menggunakan peluang dalam lingkungan usaha mengejar daya saing strategis diperekonomian global.

Pekerjaan ahli stratgei tidak sederhana, melainkan terdiri dari situasi keputusan yang tidak terlalu jelas-situasi dimana solusi yang paling efektif tidak dengan mudah dapat ditentukan. Bagaimanapun peluang yang ada dari jenis pekerjaan ini menarik. Pekerjaan ini menawarkan peluang yang menarik untuk berkhayal dan bereaksi. Kata-kata berikut diberikan sebagai saran oleh ayahnya kepada Steven J. Ross, mantan Chairman dan co-CEO Time-Warmer, menjelaskan menariknya ahli strategi: “Ada tiga katagori orang-orang yang pergi kekantor, menaruh kakinya diatas meja dan berkayal selama 12 jam; orang yang tiba pada jam 5 pagi dan bekerja 16 jam, tanpa berhenti sekalipun untuk berkhayal; dan orang yang mengangkat kakinya, berkhayal selama satu jam dan kemudian mengerjakan sesuatu mengenai khayalan tersebut” Ahli strategi memiliki peluang untuk berkhayal dan bertindak, dan yang paling efektif dalam memberikan pandangan (khayalan) untuk secara efektif membantu lainnya dalam menciptakan keunggulan bersaing perusahaan yang berkesinambungan.

Sumber : http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/mbbi/bab2.html

Menyusun Strategi Pemasaran untuk Usaha Kecil

Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.

Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.

Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat.

Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :
1. Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan
2. Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
3. Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet.
4. Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.

Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha kecil yaitu sebagai berikut :

1. Konsistensi
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.

2. Perencanaan
Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing, anggaran marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Strategi
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.

4. Target Market
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep marketing lebih mudah dilaksanakan.

5. Anggaran
Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.

6. Marketing Mix
Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

7. Website
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.

8. Branding
Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo, bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.

9. Promosi dan iklan
Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.

10. Customer Relationship Management
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan memberikan potongan harga tertentu bagi para member.

Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat berkembang lebih cepat dan tepat.

Sumber : http://bisnisukm.com/menyusun-konsep-marketing-untuk-usaha-kecil.html

Melirik Peluang Usaha Telur Asin Aneka Rasa

Julukan kota telur asin lekat dengan kota Brebes sebagai penghasil telur asin terbesar di pulau Jawa. Telur asin memang menjadi produk unggulan. Bukan hanya sekadar usaha rumah tangga, tapi telah menjadi bagian mata pencaharian sebagian warga. Telur asin brebes memang terkenal akan kelezatannya, kuning telurnya masir, dan rasa asinnya pas. Saat dibelah, dari kuning telurnya akan meleleh minyak seperti madu. Jadi jika anda singgah ke kota brebes jangan lupa membeli telur asin Brebes yang sudah tersohor ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman.

Mengapa telur itik/bebek dipilih untuk diolah menjadi telur asin?

Telur itik atau bebek dikenal memiliki bau yang lebih amis dibandingkan telur ayam sehingga penggunaannya untuk membuat berbagai jenis makanan lebih sedikit. Sayang sekali bukan, padahal kandungan gizinya cukup baik. Telur bebek mengandung energy, protein, lemak, karbohidrat yang lebih tinggi dari telur ayam. Selain itu telur bebek juga mengandung banyak vitamin diantaranya vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin A, vitamin E, thiamin, riboflavin, niacin, folate. Dengan mengolah telur itik/bebek menjadi telur asin maka masa simpannya menjadi lebih panjang, dapat menambah citarasa, sekaligus mengurangi bau amisnya.Selain itu telur itik memiliki pori-pori yang lebih besar sehingga cocok untuk dijadikan telur asin karena proses penentrasi garam akan berlangsung lebih baik. Ukuran kuning telur itik atau bebek juga lebih besar dari telur ayam, serta warnanya lebih menarik.

Telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta para lansia (lanjut usia). Telur cocok dikonsumsi oleh semua kelompok umur dan dari segala lapisan masyarakat, jadi bisa dikatakan peminatnya cukup besar. Melihat kenyataan ini maka peluang usaha telur asin cukup menjanjikan dan sangat menarik untuk ditekuni.

Seandainya ingin memulai usaha ini, adakah hal menarik yang bisa ditawarkan untuk merebut perhatian pasar seperti telur asin Brebes?

Julukan kota telur asin lekat dengan kota Brebes sebagai penghasil telur asin terbesar di pulau Jawa. Telur asin memang menjadi produk unggulan. Bukan hanya sekadar usaha rumah tangga, tapi telah menjadi bagian mata pencaharian sebagian warga. Telur asin Brebes memang terkenal akan kelezatannya, kuning telurnya masir, dan rasa asinnya pas. Saat dibelah, dari kuning telurnya akan meleleh minyak seperti madu. Jadi jika anda singgah ke kota brebes jangan lupa membeli telur asin Brebes yang sudah tersohor ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman.

Mengapa telur itik/bebek dipilih untuk diolah menjadi telur asin?

Telur itik atau bebek dikenal memiliki bau yang lebih amis dibandingkan telur ayam sehingga penggunaannya untuk membuat berbagai jenis makanan lebih sedikit. Sayang sekali bukan, padahal kandungan gizinya cukup baik. Telur bebek mengandung energy, protein, lemak, karbohidrat yang lebih tinggi dari telur ayam. Selain itu telur bebek juga mengandung banyak vitamin diantaranya vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin A, vitamin E, thiamin, riboflavin, niacin, folate. Dengan mengolah telur itik/bebek menjadi telur asin maka masa simpannya menjadi lebih panjang, dapat menambah citarasa, sekaligus mengurangi bau amisnya.Selain itu telur itik memiliki pori-pori yang lebih besar sehingga cocok untuk dijadikan telur asin karena proses penentrasi garam akan berlangsung lebih baik. Ukuran kuning telur itik atau bebek juga lebih besar dari telur ayam, serta warnanya lebih menarik.

Telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta para lansia (lanjut usia). Telur cocok dikonsumsi oleh semua kelompok umur dan dari segala lapisan masyarakat, jadi bisa dikatakan peminatnya cukup besar. Melihat kenyataan ini maka peluang usaha telur asin cukup menjanjikan dan sangat menarik untuk ditekuni.

Seandainya ingin memulai usaha ini, adakah hal menarik yang bisa ditawarkan untuk merebut perhatian pasar seperti telur asin Brebes?

Pernah mendengar telur asin rasa seafood, rasa buah, rasa bawang dll? Produk telur asin bisa dikembangkan dalam berbagai macam aroma dan rasa. Adanya penganekaragaman telur asin bisa jadi merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Cara pembuatannya cukup mudah. Ada 3 tahap yang harus dilakukan untuk membuat telur asin aneka rasa yaitu pembersihan, pengasinan, dan pembakaran dengan oven.

1. Tahap awal telur bebek atau itik dibersihkan dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, keringkan, lalu amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka sehingga rasa yang diinginkan mudah meresap.
2. Tahap selanjutnya adalah pengasinan. Telur yang sudah bersih lalu diasinkan dengan cara direndam dalam larutan serbuk batu bata halus atau abu gosok lalu disimpan di dalam tempat tertutup selama 1 – 2 minggu. Selain ditambah garam, serbuk batu bata atau abu gosok juga ditambah bumbu seafood atau bawang yang telah dihaluskan, atau jus buah.
3. Langkah selanjutnya adalah telur asin dibakar dan dipanaskan dalam oven sekitar 2 jam untuk mematangkan dan mengurangi rasa asin yang berlebihan.

Tanda telur asin yang baik

Telur asin yang baik, akan terlihat jika sudah dibelah. Tandanya, kuningnya berada di tengah, minyaknya hanya di bagian pinggir atau masir, rasa dan aromanya enak.

Berapa lama telur asin itu dapat bertahan dari kebusukan?

Jika, cara mengasinkan baik, akan bisa bertahan dalam waktu seminggu, bahkan sampai 20 hari. Lewat dari itu telur menjadi busuk, meski sudah diasinkan.

Cara Menyimpan Telur Asin.

Telur asin dapat disimpan dalam suhu kamar maupun dalam lemari es. Namun, akan lebih baik jika penyimpanan telur asin dilakukan pada suhu 12-15 derajat C dan kelembaban udara 70-80%.

Sumber : http://bisnisukm.com/melirik-peluang-usaha-telur-asin-aneka-rasa.html

14 Apr 2013

Usaha Yang Bisa Diwaralabakan

Satu hal yang sering menjadi pemikiran dalam megembangkan usaha adalah waralaba (Franchise). Jika usaha
yang ditekuni sudah mulai berkembang dan mendatangkan profit akan lebih banyak orang yang meniru atau ikut mencicipi keuntungan bisnis dengan ambil bagian di dalamnya, salah satunya adalah waralaba. Waralaba memang memberikan “kemudahan” bagi orang untuk sukses bisnis dalam waktu yang cepat. Bagi pemilik usaha waralaba juga mampu mendorong perkembangan bisnis yang lebih cepat. Namun ternyata tidak setiap usaha layak untuk diwaralabakan.

Untuk menjamin kredibilitas dari sebuah usaha waralaba, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 yang isinya adalah kriteria usaha macam apa saja yang dapat diwaralabakan.Berdasarkan peraturan tersebut, kriteria usaha yang dapat diwaralabakan adalah sebagai berikut:

Memiliki Ciri Khas Usaha
Yang dimaksud dengan ciri khas usaha adalah suatu usaha yang memiliki keunggulan atau perbedaan yang tidak mudah ditiru dibandingkan dengan usaha lain sejenis, dan membuat konsumen selalu mencari ciri khas dimaksud. Misalnya, sistem manajemen, cara penjualan dan pelayanan, atau penataan atau cara distribusi yang merupakan karakteristik khusus dari Pemberi Waralaba.


Terbukti sudah memberikan keuntungan
Yang dimaksud dengan “terbukti sudah memberikan keuntungan” adalah menunjuk pada pengalaman Pemberi Waralaba yang telah dimiliki yang kurang lebih 5 tahun dan telah mempunyai kiat-kiat bisnis untuk mengatasi masalah-masalah dalam perjalanan usahanya, dan ini terbukti dengan masih bertahan dan berkembangnya usaha tersebut dengan menguntungkan.

Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis
Yang dimaksud dengan “standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis” adalah usaha tersebut sangat membutuhkan standar secara tertulis supaya Penerima Waralaba dapat melaksanakan usaha dalam kerangka kerja yang jelas dan sama (Standard Operasional Prosedur).

Mudah diajarkan dan diaplikasikan
Yang dimaksud dengan “mudah diajarkan dan diaplikasikan” adalah mudah dilaksanakan sehingga Penerima Waralaba yang belum memiliki pengalaman atau pengetahuan mengenai usaha sejenis dapat melaksanakannya dengan baik sesuai dengan bimbingan operasional dan manajemen yang berkesinambungan yang diberikan oleh Pemberi Waralaba.

Adanya dukungan yang berkesinambungan
Yang dimaksud dengan “dukungan yang berkesinambungan” adalah dukungan dari Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba secara terus menerus seperti bimbingan operasional, pelatihan, dan promosi.

Hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar
Yang dimaksud dengan “Hak Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar” adalah Hak Kekayaan Intelektual yang terkait dengan usaha seperti merek dan/atau hak cipta dan/atau paten dan/atau lisensi dan/atau rahasia dagang sudah didaftarkan dan mempunyai sertifikat atau sedang dalam proses pendaftaran di instansi yang berwenang.

Berdasarkan kriteria yang disebutkan di atas, berarti sepanjang usaha yang anda miliki memenuhi kriteria tersebut maka usaha anda dapat dikembangkan menjadi usaha waralaba.(Galeriukm).

Sumber:
http://www.konsultanbisnisfranchise.com/usaha-waralaba-usaha-saya-bisa-diwaralabakan/#more-210

Sukses Usaha Di Sektor Agrobisnis Walau Dalam Keterbatasan


Keterbatasan fisik terkadang membuat orang berhenti berkreasi dan beraktifitas produktif. Namun tidak demikian halnya dengan Triyono, lelaki 29 tahun dari Sukoharjo ini justru sukses usaha di sektor Agrobisnis karena keterbatasan fisiknya. Keterbatasan fisiknya sudah pasti menjadi salah satu alasan orang untuk menolaknya ketika melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hal inilah yang mendorong Triyono untuk membuka usaha sendiri di bidang agrobisnis. Selain itu prinsip yang dianutnya: sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain turut memperkuat semangat untuk membuka usaha sendiri.


Pilihan bisnisnya jatuh pada usaha Agrobisnis, selain karena latar belakang pendidikannya adalah jurusan Pertanian dan Peternakan Universitas Negeri Sebelas Maret, ia menganggap usaha di sektor Agrobisnis memiliki peluang yang cukup besar. Dengan bermodalkan Rp 5 juta, ia memulai usaha bebek potong. Ia membeli 500 bebek untuk dia kembang biakkan dan dibesarkan di lahan pekarangan rumah keluarganya.

Ia benar-benar menerapkan ilmu peternakan yang diperoleh di bangku kuliah. Hasilnya tokcer. Banyak pesanan mampir karena kualitas bebek peternakan Tri terbilang unggul. Bebek hasil ternaknya bukan hanya sehat, tetapi juga memiliki berat proposional. Ini yang membuat harga “si kwek-kwek” selalu bagus.

Pelan tapi pasti, selama setahun Tri mampu mengumpulkan modal dari usaha bebek potongnya. Tri memakai tambahan dana itu sebagai usaha jual beli sapi menjelang Idul Adha.


Usaha Agrobisnisnya semakin berkembang, awal 2007 ia memberanikan diri memulai usaha jual beli hewan kurban. Ia mengenang, saat itu menjadi tahun terberat baginya. Selain harus mempersiapkan ujian skripsi, ia juga baru merintis usaha agrobisnis.

Walhasil, saat pagi hingga siang hari ia harus berkutat dengan kuliah. Setelah itu Tri mencurahkan waktunya membeli dan menjual sapi untuk pasokan hari raya kurban.

Seorang diri, ia memasok hewan-hewan tersebut ke beberapa daerah di sekitar Sukoharjo. Masuk keluar pasar setiap hari sudah menjadi kegiatan rutin. “Saya harus berjalan jauh dengan menggunakan kruk, mencari dan membeli sapi yang berkualitas kemudian mengantar sapi-sapi tersebut ke tempat pesanan,” kenang Tri. Tapi, dia pantang menyerah meski beberapa orang kerap menolak bekerja sama dengannya.

Segala usahanya tak sia-sia. Tri lulus dengan indeks prestasi kumulatif 3,2, dan juga meraih untung dari hasil penjualan sapi kurban. Ia memutar kembali keuntungan itu sebagai modal mengembangkan usaha agrobisnis dengan membeli sapi dan ayam.

Menyadari peluang usaha dari agrobisnis cukup besar karena menyangkut kebutuhan primer banyak orang, dengan bermodalkan Rp 20 juta, Tri pun mantap membangun usaha secara serius pada tahun 2008.

Dengan mengibarkan bendera CV Tri Agri Aurum Multifarm, Tri berbisnis peternakan terpadu sapi potong, ayam potong, dan pupuk organik. Meski tak memiliki latar belakang berbisnis, Tri mampu meraih pasar dengan cepat.

Bekal kuliah menjadi nilai plus mengembangbiakkan ternak. Alhasil, pada 2008 dia mampu meraih omzet Rp 50 juta per bulan. Dia juga berhasil membuka lapangan kerja baru di desanya.

Meski tak keluar sebagai pemenang Wirausahawan Mandiri 2010, Triyono tak kecewa. Maklum, sejatinya, melalui ajang bertaraf nasional ini, ia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa peternakan sangat layak menjadi pilihan anak muda dalam berusaha. Asalkan, dikelola dengan manajemen yang baik.

Bagi Triyono, persoalan menang atau kalah bukanlah tujuannya mengikuti ajang Wirausahawan Mandiri 2010. Ada gol lain yang hendak dituju. Yakni, mengenalkan CV Tri Agri Aurum Multifarm ke seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, Triyono juga ingin menunjukkan ke semua orang bahwa agrobisnis bukan hanya usaha yang cocok untuk orang tua, tetapi juga dapat dikelola oleh anak muda seperti dirinya. “Saya ingin usaha agrobisnis yang dikelola anak muda menjadi tren,” ungkap Triyono.

Sejak mengembangkan usaha agrobisnis dengan bendera Tri Agri tiga tahun lalu, omzet Triyono terus menanjak setiap tahun. Jika pada 2008, penghasilannya baru sebesar Rp 500 juta. Pada 2010 lalu pendapatannya melonjak enam kali lipat menjadi Rp 3 miliar.

Kualitas ternak-ternak milik Triyono yang dibudidayakan di peternakan seluas 1 hektar tersebut terbilang unggul ketimbang ternak milik pelaku usaha lain. Meski begitu, bukan berarti Triyono boros dalam membudidayakan semua hewan ternaknya, justru sebaliknya. Tapi, “Bukan berarti saya irit memberi makanan ternak, tapi saya memberi makanan ternak secukupnya,” ujar pria 29 tahun ini.

Hewan ternak yang diberi makan sesuai dengan asupannya dan tepat waktu lebih sehat dibandingkan dengan hewan ternak yang terus-terusan diberi makan. “Kami selalu memberi pakan tanpa campuran bahan kimia, hanya yang ada di lahan kamilah yang dimakan ternak, misalnya, rumput hijau,” kata Triyono.

Cara ini tentu saja dapat menekan biaya operasional. Triyono juga memanfaatkan aneka bumbu dapur, seperti kunyit, jahe, dan lengkuas untuk mengobati ternak-ternaknya yang sakit akibat faktor perubahan cuaca. “Kalau ternak tak nafsu makan, tinggal diberi daun pepaya yang telah ditumbuk halus,” imbuh dia.

Memanfaatkan pakan yang bersumber langsung dari alam tanpa campuran bahan kimia, Triyono mengatakan, juga akan menghasilkan sapi, ayam, dan bebek yang sehat dan bebas dari penyakit. Jadi, manajemen pakan, menurut Triyono, adalah 70 persen kunci dari keberhasilannya.

Namun, pola peternakan yang layak ditiru dari Triyono tak cuma sekadar soal memelihara, membesarkan, dan menjual hewan ternak, tetapi juga mengenai pengolahan limbah ternak.

Triyono—yang kerap memberikan penyuluhan kepada mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta—memanfaatkan kotoran hewan ternaknya menjadi pupuk kompos, kemudian dijual ke pasar seharga Rp 350 per kilogram.

Dalam sebulan, Triyono dapat mengolah 15 ton kotoran ternak yang disulap menjadi pupuk. Pria yang sempat mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) selama setahun saat usia delapan tahun ini mengatakan, ide mengolah limbah peternakan muncul ketika ia melihat kotoran ternak yang makin menggunung di sekitar lahan peternakannya.

Untuk menjadi pupuk, Triyono mencampur kotoran ternak dengan tanah dan serbuk jerami. Pengerjaannya secara manual. Setelah semua bahan tercampur secara merata, kemudian dibungkus dengan plastik dan siap dijual ke pasar.

Meski usaha agrobisnis seperti peternakan telah mengantarkan sebagian orang bergelimang harta, toh sektor ini belum menjadi pilihan kalangan anak muda. Selain masih dinilai terlalu kolot dan hanya cocok untuk orang tua dan masyarakat pedesaan, agribisnis khususnya peternakan dianggap tidak bergengsi.

Apalagi, Triyono mengatakan, memulai usaha di bidang agrobisnis harus memiliki modal yang besar. Inilah yang membuat para peternak lebih terlihat sebagai pemasok yang hanya mengejar keuntungan semata.

Padahal, menurut Triyono, kalau usaha ini dikelola dengan baik, niscaya beternak bisa setara dengan usaha-usaha bergengsi lainnya, seperti kuliner, industri kreatif, atau jasa.(Galeriukm).

Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/01/25/11355699/Triyono.Juragan.Agribisnis.Beromzet.Miliaran

Bisnis Sepatu Lukis Menggiurkan Beromzet Puluhan Juta Per Bulan


Sepatu-sepatu kanvas pernah menjadi trend remaja ibukota. Produk buatan dalam negeri ini telah populer di kalangan generasi muda sejak beberapa tahun sebelumnya.


Sejumlah mahasiswa di jakarta beralih dari sepatu kets mereka ke sepatu kanvas yang lebih kental dengan nuansa budaya nasional. Meski sederhana, namun hiasan seni sepatu yang dibuat para seniman ITB ini membuat sepatu menjadi menarik.

Murah dan nyaman, inilah yang menjadi daya tarik utama sepatu kanvas. Desainnnya yang kaya dan menarik juga menjadikan sepatu-sepatu ini dapat digunakan oleh hampir semua kalangan. Pembuatan desain pada sepatu kanvas cukup unik. Motif-motif seperti tumbuhan, alam dan binatang digambar secara langsung pada sepatu oleh para seniman.

Ide membuat sepatu kanvas pertama kali diperkenalkan oleh 3 seniman asal Jakarta, yaitu Christina Budi Utami, Diah Dani dan Kurniasyah, setelah ketiganya lulus dari Institut Teknologi bandung.


Bisnis sepatu kanvas ketiga seniman tersebut dikukuhkan dengan pemberian label Positively Pink. Setiap bulan, mereka bisa mengahsilkan 100 pasang sepatu kanvas. Harga per pasangnya pun cukup terjangkau, mulai dari 150.000 ribu rupiah untuk desain yang sederhana hingga 250.000 rupiah untuk design agak rumit.

Dengan sedikit perubahan dan inovasi, mudah-mudahan trend ini akan terus bertahan sampai beberapa tahun kemudian.

Begitu juga dengan perempuan yang satu ini, berawal dari hobi melukis dan gonta ganti sepatu, Andina Nabila Irvani memulai bisnis sepatu kanvas lukis bersama kakaknya Nerissa Arviana. Kini mereka pun memiliki produk lain seperti kaos dan tas lukis.

Andina yang akrab disapa Dina, mulanya membuatkan lukisan pada sepatu kakaknya. Tidak disangka banyak teman-teman kakaknya tertarik dengan buah karya Dina. Sejak itu pun pesanan sepatu kanvas lukis terus berdatangan.

Dengan modal pinjaman dari orang tuanya, mahasiswa semester tiga Desain Kominikasi Visual Bina Nusantara ini mendesain dan melukis sendiri di beberapa pasang sepatu. Begitu dipasarkan ke teman-temannya di kampus, selusin sepatu kanvas lukis Dina terjual habis.

"Awalnya masih sanggup negerjain berdua sama kakak. Tapi makin kesini jadi ga punya waktu buat jalan-jalan karena makin banyak pesanannya, akhirnya saya cari karyawan untuk bantu lukis" ujar Dina yang kini memiliki lima karyawan.

Kreativitas Dina tidak berhenti di sepatu saja. Pemenang Shell Live WIRE Business Start Up Award 2009 ini mencoba membuat kaos lukis dan tas lukis. Hasilnya, tidak kalah bagusnya dengan sepatu lukis.

Keunikan dari sepatu, kaos dan tas lukis Dina adalah ketajaman warna dan kehalusan pada setiap lukisan yang dibuatnya. Selain itu Dina dan Nerissa rajin mencari tema lukisan setiap bulannya. "Setiap bulan kami punya tema-tema gambar. Tapi pembeli juga bebas untuk buat sendiri sketsa lukisannya," lanjut Dina.

Dina membuat brand produknya dengan nama Spotlight. Ada Lima jenis sepatu lukis yang dijual Dina, yaitu vans style, flats style, converse style, flats bertali dan sepatu putih polos untuk dilukis sendiri oleh pembali. Untuk sepasang sepatu lukis dijual seharga Rp 110.000 - 200.000, tas lukis dan kaos dipatok seharga Rp 100.000.

Kini pemesan sepatu lukis tidak hanya sekitar Jakarta saja tapi sudah sampai luar pulau Jawa bahkan sampai Aceh dan Papua. Dina mengaku, kini omsetnya sudah mencapai Rp 18-20 juta per bulan. Menurutnya kesuksesan usaha ini tidak lepas dari dukungan orang tuanya. (fn/ld/rp)

Sumber : www.suaramedia.com

Bisnis Souvenir Khas Melayu Beromzet Puluhan Juta


Rasanya kurang lengkap bila bertandang ke Kota Pekanbaru, Riau, tanpa membawa buah tangan. Jika ingin mencari oleh-oleh yang lengkap tapi murah, Anda bisa mengunjungi sentra suvenir di Pasar Wisata, Pasar Bawah, Pekanbaru. Beragam suvenir lokal dan impor tumpah ruah di sentra Jalan Saleh Abbas ini.


Pasar Wisata di Pasar Bawah, Pekanbaru, telah lama menjadi pusat jual-beli beraneka ragam suvenir khas Riau. Tak hanya oleh-oleh dari daerah setempat, di pasar ini juga tersedia produk impor, yang sebagian besar didatangkan dari Malaysia.

Beberapa suvenir dan oleh-oleh tersebut, seperti kain songket malaysia, kain satin melayu, dompet, gelang, dan kaos. Beragam makanan khas Riau, seperti lempo durian dan kue bangkit serta makanan khas Melayu seperti karupuak sanjai dan kacang campur juga ada di sini.

Pasar Wisata ini terletak di Jalan Saleh Abbas, Pekanbaru, Riau. Sentra ini memang menjadi referensi utama bagi para wisatawan untuk mencari buah tangan. Selain produk yang dijual di tempat ini lumayan lengkap, harganya pun lebih miring.


Sentra ini berada dalam satu gedung yang terdiri dari empat lantai. Tapi, hanya dua lantai yang relatif terpakai sebagai tempat berjualan suvenir. Sedangkan dua lantai di atasnya masih belum banyak ditempati pedagang.

Lantai satu diisi oleh mayoritas penjual makanan ringan khas Riau dan makanan impor. Ada juga pedagang berbagai suvenir aksesori wanita yang berbahan baku batu-batuan. Sementara, pedagang di lantai dua umumnya banyak menjual pakaian jadi, tas, mug, kaos hasil sablonan khas Riau, dan suvenir lainnya.

Jika pengunjung sedang sepi, mudah saja Anda melenggang di gang-gang sempit antara satu kios dengan kios lainnya. Tapi, jangan cepat naik darah jika pengunjung sedang membludak. Anda harus bersedia memberi jalan bagi pengunjung lainnya agar lewat lebih dahulu, sehingga arus pergerakan tak tersendat.

Melakukan aktivitas tawar-menawar adalah hal yang lumrah di sini. Justru inilah salah satu kelebihan dan keunikan sentra ini dibandingkan membeli suvenir di toko oleh-oleh di lokasi lain.

M. Yunus, penjual oleh-oleh makanan di Toko Sabar, mengatakan, dia lebih banyak menjual makanan impor daripada makanan khas Riau. Komposisinya 90% produk impor dan 10% produk lokal. "Biasanya makanan impor yang saya jual berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Italia," katanya.

Begitu pula dengan Arman, penjual kain di Toko Jinewa Tekstil. Dia mengatakan, sebagian besar kain yang dijajakannya di Toko Jinewa berasal dari Malaysia. Beberapa di antaranya adalah baju kurung dan songket asal negeri jiran itu. "Beberapa suvenir seperti dompet juga berasal dari sana," imbuh Arman.

Yunus menceritakan, sentra suvenir Pasar Wisata ini sudah berdiri sejak enam tahun lalu. Semula, para pedagang suvenir di tempat ini berjualan di pasar tradisional, yang letaknya di bawah sentra ini. Karena dirasa kurang nyaman, akhirnya Pemerintah Kota Pekanbaru merelokasi para pedagang suvenir ini ke sentra suvenir yang sekarang ini ditempati.

Total kios di sentra ini ada sekitar 200 unit kios. Ukuran kios relatif sama, yakni sekitar 3x4 meter. Tidak ada pembatas khusus yang membatasi kios yang satu dengan kios sebelahnya. Hanya perbedaan produk yang dijual antara satu sama lain yang menjadi pembatas kios. "Harga sewanya sekitar Rp 30 juta per tahun," kata M. Yunus.

Mengambil margin tipis

Sentra suvenir di Pasar Wisata, Pasar Bawah, Pekanbaru, memang tak semewah sentra perdagangan yang menjamur di berbagai sudut kota besar seperti Jakarta. Sentra suvenir di sini cukup sederhana, namun tetap nyaman untuk disambangi pelancong.

Meskipun terlihat penuh sesak, letak deretan satu toko dengan toko sebelahnya sangat teratur. Salah seorang pedagang suvenir di sentra ini adalah Aznul Mulyadi, pemilik usaha suvenir berbendera Sera U&Me. Sejak tahun 2007, selain membuka kios, dia membuka sebuah konter dengan menempati ruang kosong di depan eskalator lantai dua. Beberapa produk hasil sablonan khas Riau tersusun rapi di etalase kaca setinggi dada orang dewasa. "Kami menjual mug, gantungan kunci, pin dan kaos yang semua disablon gambar bertema Riau," ujarnya.

Aznul menjual kaos sekitar Rp 35.000-Rp 45.000 per potong. Sedangkan mug dijual Rp 25.000. Lalu, gantungan kunci dan pin dibandrol mulai dari Rp 5.000-Rp 10.000 per satuan. Harga tersebut masih bisa dikurangi jika konsumen membeli dalam jumlah banyak. Biasanya, Aznul memberikan potongan harga sekitar 5% jika membeli grosiran untuk dijual kembali.

Kini, dia sudah memiliki sekitar empat kios dan dua konter suvenir sablonan Riau di Pasar Bawah. Dari satu kios, dia bisa meraup omzet sekitar Rp 60 juta per bulan. Sementara pendapatan dari konter sekitar Rp 40 juta. Semua desain sablonan suvenir yang dijual Aznul adalah hasil karyanya sendiri. Proses produksinya di Bandung, Jawa Barat. Sekali dua pekan dia memesan sekitar 1.000 unit produk suvenir. Semua produk asli buatan lokal. "Khususnya kami menjual kaos. Suvenir hanya pelengkap," imbuhnya.

Lain halnya dengan M. Yunus. Ia malah lebih banyak menjual makanan ringan impor daripada makanan lokal Riau. Pasalnya, pengunjung hanya mencari camilan lokal yang benar-benar khas Riau, seperti lempo durian. "Biskuit dan kacang-kacangan kebanyakan dari Malaysia dan Thailand," ujarnya.

Harga jual lempo durian yang dijual Yunus bervariasi, mulai Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per bungkus. Harga camilan kacang-kacangan sekitar Rp 10.000-Rp 100.000 per bungkus. "Kami cuma ambil untung Rp 1.500 untuk setiap camilan," katanya.

Omzetnya sekitar Rp 20 juta per bulan. Saat ini, dia memiliki tujuh kios di sentra suvenir ini. Yunus memiliki lima langganan distributor di Pekanbaru, yang siap memasok beragam camilan dari berbagai negara ke kiosnya. Pedagang lain di sentra ini adalah Arman, penjual kain di Toko Jinewa Tekstil. Dia bilang, konsumen lebih banyak mencari baju kurung atau kain songket Malaysia.

Dalam sehari, dia mampu menjual 100 helai kain. Dengan penjualan sebanyak itu, Arman meraup omzet sekitar Rp 120 juta per bulan. "Marginnya sekitar Rp 10.000 per lembar," ungkapnya.

Musim Liburan Tiba, Omzet Bertambah

Sebagai sentra penjualan suvenir yang sudah kondang di seantero Riau, Pasar Wisata di Jalan Saleh Abbas, tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan, pengunjung di sentra ini tak hanya datang dari daerah sekitar Riau. Tapi juga dari Bengkulu, Sumatera Barat, Jakarta dan beberapa daerah lain di Pulau Jawa.

Setiap hari, sentra suvenir Pasar Wisata buka sejak pukul delapan pagi hingga pukul enam sore. Status kepemilikan kios di sentra ini ada yang dipunyai sendiri dan sewa. Contohnya, satu kios dan empat konter milik Aznul Mulyadi, pemilik usaha suvenir Sera U&Me, semuanya dalam status sewa.

Dia menyewa satu konter dengan harga sewa Rp 1,3 juta per bulan. Sedangkan, harga sewa kios mencapai Rp 2 juta per bulan. Berbeda dengan M. Yunus, pedagang camilan di Toko Sabar, yang sudah memiliki kios sendiri. "Enam tahun lalu saya membeli kios seharga Rp 70 juta," katanya.

Kendati status kepemilikan kios berbeda, para perdagang suvenir di sentra ini tetap bersemangat menjalankan usahanya. Akhir pekan dan masa liburan sekolah adalah momen yang paling mereka tunggu-tunggu. Sebab, di masa inilah jumlah pengunjung membludak. Dus, pendapatan mereka pun otomatis turut meningkat.

M. Yunus menuturkan, jika di bulan biasa rata-rata omzet tokonya sekitar Rp 20 juta per bulan, maka di akhir pekan dan liburan sekolah bisa melonjak 50% menjadi Rp 30 juta per bulan. "Bahkan, ketika jelang Lebaran, omzet saya bisa naik lebih dari 100%," katanya.

Aznul juga meraup berkah di musim ramai pengunjung itu. Penjualan kaos sablonan bertema Riau naik berkali-kali lipat di musim libur. Jika biasanya dia hanya mampu menjual sekitar 1.000 lembar kaos per bulan, maka di saat liburan sekolah dia bisa menjual 3.000 kaos.

Omzet Asnul akan semakin besar jika di sekitar Pasar Wisata tengah berlangsung acara khusus yang digelar pemerintah daerah atau organisasi politik. Contohnya, acara Musyawarah Nasional yang digelar salah satu partai politik di Pekanbaru awal Juli lalu. Acara itu membawa berkah bagi para pedagang suvenir di sentra ini. Omzet Aznul misalnya, bisa sampai Rp 200 juta untuk satu kios.

Pendapatan para pedagang di sentra ini tidak hanya berasal dari penjualan ritel. Suvenir kaos sablonan bertema Riau milik Azrul, misalnya, juga dapat diperoleh di salah satu kios di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II. "Penjualan suvenir di bandara harganya tentu lebih mahal dibandingkan di sentra," katanya.

Sementara M.Yunus memiliki beberapa pelanggan di luar kota. Setiap dua atau tiga bulan sekali, dia mengirimkan sekitar 15 bungkus teh tarik ke Bandung. Belum lama ini ia mendapat pelanggan baru untuk mengirimkan jelly ke Sumatera Barat.

Yunus bilang, mendapatkan pelanggan setia tidak mudah. Sebelum menjadi pelanggan setia, si konsumen tadi adalah pembeli oleh-oleh di kiosnya. "Jadi, pelayanan yang maksimal adalah kunci untuk mendapatkan pelanggan setia," imbuhnya.

Sekadar saran, agar bisa maksimal memilih produk berkualitas baik, jangan datang terlalu sore ke sentra ini. Sebab, jika sinar matahari sudah redup, akan mempengaruhi penilaian dalam memilih produk yang bagus.

Sementara itu, pengerajin kecil dan menegah kota Pekanbaru memiliki ragam hasil kerajinan dan souvenir. Hasil kerajinan industri kecil dan rumahan itu berupa kain songket khas melayu, makanan melayu, souvenir, rotan dan berbagai kerajinan lainnya.Guna menampung hasil kerajinan yang unik tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru sekitar tiga tahun silam sudah mendirikan sebuah galeri pengrajin kecil yang diberi nama Pekanbaru Malay.

Pekanbaru Malay yang berlokasi di Jl Sudirman Pekanbaru itu kini sudah menyediakan beraneka hasil kerajinan dan souvenir. Mulai dari kerajinan khas melayu seperti kain songket, kain tenunan, rotan, batik Riau, kue lempuk, madu, dan berbagai oleh-oleh khas Riau lainnya. Ditempat ini para pengrajin bebas menjajakan hasil kerajinannya tanpa di pungut biaya oleh Disperindag Kota. Kurangnya promosi dan sosialisasi menjadikan tempat ini sepi dari pengunjung. Padahal tempat ini mulai dikenal oleh para tamu yang berasal dari luar kota Pekanbaru. (fn/knt/zdt) www.suaramedia.com

Sumber : http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/usaha-kecil-dan-menengah/25835-bisnis-souvenir-khas-melayu-beromzet-puluhan-juta.html

Bisnis Souvenir Pernikahan


Pernikahan merupakan hal yang dinanti oleh setiap pasangan, mereka tidak akan ketinggalan dengan memikirkan yang namanya souvenir sebagai ucapan terima kasih atas kehadiran dan doa restu dari para undangan. Semakin unik souvenir tersebut maka akan semakin menarik minat para undangan untuk menyimpannya sebagai kenang – kenangan.


Jenis bisnis ini mempunyai progress penjualan yang cukup baik dan menjanjikan. Hal yang harus ditanamkan dalam diri adalah berfikir bahwa bisnis ini merupakan bisnis yang tiada henti, dalam artian selama masih ada pernikahan maka orang masih akan mencari souvenir. Mempunyai kemampuan dalam membuat souvenir dengan cara membaca buku atau dengan belajar secara otodidak, mempunyai jiwa yang kreatif dan inovatif dalam memunculkan bentuk souvenir yang unik dan menarik, merupakan nilai lebih dalam menjalankan bisnis. Jangan pernah patah semangat dalam menjalaninya dan tetap memunculkan ide - ide kreatif.

Pemasaran untuk souvenir dapat dilakukan dengan cara menawarkan lewat orang-orang terdekat seperti teman atau relasi, sanak saudara, keluarga. Bisa juga dengan membuat brosur atau katalog yang di design semenarik mungkin, atau dengan membuat iklan di situs jejaring sosial. Harga yang terjangkau dan design yang cantik akan menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi customer.


Semakin banyaknya pesanan kadang - kadang membuat kita kewalahan dalam proses produksinya. Hal yang seperti ini harus bisa kita antisipasi sebelum dateline yang diberikan oleh customer. Jangan sampai barang yang kita produksi dikembalikan oleh customer karena cacat atau tidak sesuai dengan permintaan. Persaingan yang begitu ketat akan membuat kita menjadi berhati-hati lagi dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan baik dari segi mock up, hasil produksi, ketepatan dalam mengirimkan barang sesuai dengan kesepakatan.

Selalu update tentang perkembangan dunia souvenir sehingga kita tidak ketinggalan dalam menawarkan produk kita, dengan demikian customer akan lebih familiar dengan produk kita, selain itu menjadi banyak referensi dalam memilih untuk dipakai di hari yang dinanti. 

Sumber : http://www.pantonanews.com/704-bisnis-souvenir-pernikahan

Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below

Powered By Blogger Widgets