Tampilkan postingan dengan label MOTIVASI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MOTIVASI. Tampilkan semua postingan

23 Jan 2013

Hutang = Perahu

Oleh Joe Hartanto


Bagi sebagian orang hutang itu sangat mengerikan, tapi bagi sebagian orang lagi hutang itu menyenangkan. Bagi sebagian orang hutang itu harus dihindari, tapi bagi sebagian orang hutang itu dicari cari.  Bagi sebagian orang lagi hutang itu bagaikan aib dan sesuatu yang memalukan, tapi bagi sebagian orang lagi hutang itu mulia. Bagi sebagian orang hutang itu dianggap membuat tidak berwibawa, tetapi sebagian orang lagi malah bangga dengan semakin besarnya jumlah hutang yang dimiliki……nah lho….. pendapat mana yang benar sih?
Ada juga yang bertanya demikian, apakah hutang itu sesuatu hal negatif yang harus dihindari, dijauhi, dan pemiliknya dihujat hujat, ataukah hutang itu sesuatu hal positif yang dicari cari, dan justru harus dimiliki, serta pemiliknya di puji puji sebagai penggerak perekonomian?.
Teman teman, sebenarnya sebagaimana apapun didunia ini, hutang itu sifatnya netral, hutang itu bisa menjadi negatif atau positif tergantung sudut pandang dan cara pemanfaatan serta penggunaannya. Jika seseorang itu tidak tahu cara memanfaatkan hutang dan cara mengelolanya dengan baik, otomatis hutang itu cepat atau lambat akan menjadi hal negative dalam kehidupannya, akan tetapi ketika seseorang tahu cara memanfaatkan dan mengelola hutang dengan baik, otomatis hutang itu bisa menjadi suatu hal positif bagi dirinya.
Tetapi yang pasti hutang itu bukan tujuan, hutang itu hanya sebagai alat bantu, sebagai pengungkit. Saya secara pribadi tidak pernah menganggap hutang sebagai tujuan hidup saya, hutang dalam bisnis dan investasi yang saya lakukan hanyalah sebagai alat bantu, alat pengungkit saja untuk mencapai tujuan lebih tinggi yang sudah saya tetapkan sebelumnya. Jika diibaratkan seseorang yang memiliki tujuan untuk menyeberangi sebuah sungai, menuju ke tepi sungai di seberang yang tanahnya sangat subur, hijau dan dipenuhi oleh berbagai macam pohon buah buahan. Kemudian dia berhasil menyeberangi sungai tersebut dengan bantuan sebuah perahu, dan setelah mencapai tepi sungai seberang, perahu itupun kemudian di tinggalkan di tepi sungai saja, walaupun sebenarnya tentu saja perahu tersebut amat berjasa menyeberangkan orang tersebut.
Nah demikian pula halnya dengan hutang, bagi saya hutang hanyalah sebagai alat bantu seperti perahu dalam perumpamaan diatas, untuk mempercepat pencapaian tujuan hidup saya.
Jadi ingatlah teman teman, hutang bukanlah sebuah tujuan, hutang hanyalah sebagai alat bantu seperti halnya perahu untuk menyeberangkan seseorang ke tepi sungai seberang. Dan perahu itu sifatnya netral.
Tapi jika kita lanjutkan cerita perumpamaan perahu diatas, banyak orang yang ironisnya, ketika mendengar ada anak kecil yang tenggelam di sungai karena tidak bisa menjaga keseimbangan dan perahunya terbalik, yang disalahkan adalah perahunya, dianggap naik perahu itu adalah hal yang amat berbahaya. Dan yang lebih konyol lagi, terkadang banyak orang yang mau saja ditakut takuti oleh orang lain yang tidak pernah naik perahu, tapi pernah mendengar kisah anak kecil yang tenggelam karena perahunya terbalik, tanpa tahu apa penyebabnya…hahaha.
Jika kita kembalikan ke masalah hutang, demikian pula yang terjadi di masyarakat. Banyak orang menilai hutang itu jelek, negatif, harus dijauhi, tanpa dia sendiri tahu persis alasannya, karena yang dia tahu, hal itulah yang diajarkan oleh orangtuanya sejak kecil, atau temannya,  bahwa hutang itu jelek, jangan pernah berhutang, dll.
Jadi kesimpulannya, ketahui dan pelajarilah dengan baik, termasuk apa sebenarnya  hutang itu, barulah memberikan sebuah penilaian. Jadilah orang yang bijak yang selalu mencari tahu terlebih dahulu sebelum mengambil kesimpulan atau menilai hal apapun didunia ini.

18 Des 2012

KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN

Kita Adalah Apa Yang Kita Pikirkan
Seorang pemuda Indian bertanya kepada kakeknya mengapa dia mudah sekali tersinggung, gampang marah, tdk tenang dan selalu punya prasangka buruk terhadap orang lain. Dia ingin tahu cara mengubah perangainya…
Sang kakek berkata, bahwa dalam diri manusia ada dua ekor serigala. Serigala yang satu selalu berpikiran negatif, mudah marah dan selalu punya prasangka buruk. Sedang serigala yang lain selalu berpikiran positif, baik hati, dan suka hidup damai. Setiap hari kedua serigala ini selalu berkelahi.
Lalu siapakah yang menang? tanya si pemuda. Yang menang adalah yg setiap hari kau beri makan, kata sang kakek.
Earl Natinghle pernah menuliskan “KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN”. Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan mengenai diri kita. Mengapa pikiran itu begitu dahsyat pengaruhnya. Ternyata pikiran-pikiran yang kita masukkan dalam diri kita akan mempengaruhi perilaku kita sehari-hari, prilaku akan membentuk watak, watak akan membentuk kebiasaan kita dan kebiasaanlah yang akan menentukan nasib kita. Jika Anda sering membaca buku-buku tentang motivasi, inti dari semua buku-buku tersebut adalah pada bagaimana kita mengelola pemikiran kita. Begitu banyak istilah yang kita dengar dari motivator-motivator handal, mulai dari Kekuatan Pikiran, Kekuatan Kata-Kata, Psycho Cybernetic, The Secret, dsb. Jika Anda telah membaca semua buku-buku tersebut, intinya hanya ada satu kata yaitu PIKIRAN.
Untuk itu mulai hari ini awalilah hidup kita dengan memasukkan pikiran-pikiran positif dalam diri kita juga pikiran-pikiran besar. Setiap pagi sebelum memulai hari katakan pada diri kita “SAYA BISA,SAYA PASTI BISA…SAYA PASTI BISA MELAKUKANNYA. TIDAK ADA HAMBATAN SEBESAR APAPUN YANG DAPAT MENGHENTIKAN SAYA.”

Sumber:http://www.emotivasi.com/2008/03/07/kita-adalah-apa-yang-kita-pikirkan/#more-54

17 Des 2012

Tips Umum Berinvestasi

1. Niatkan usaha untuk ibadah. Karena dengan berbagi (menyedekahkan sebagian hasil keuntungan kepada orang yg membutuhkan) akan membuka Gerbang Rezeki di langit. Bukankah tujuan kita diciptakan hanya untuk beribadah. Dengan begitu bila kerugian yg kita alami tidak akan terlalu membuat kita bersedih, toh investasi kita ditujukan untuk ibadah di jalan Allah.

2. DUE DILIGENCE. Selidiki dulu bisnis yg akan anda ikuti. Siapa pengelolanya, berapa lama berkecimpung di bisnis tersebut, nilailah kompetensi & profesionalitasnya, apakah bisnisnya real, adakah lokasi tempat usaha yg bisa d kunjungi, dsb.

3. Berinvestasi dengan “Uang Lebih“. Usahakan dana investasi anda adalah uang yg tdk akan mengganggu kelangsungan hidup keuangan keluarga anda.

4. Berinvestasi secukupnya. Jangan terlalu kecil karena tidak sepadan. Jangan terlalu besar mengingat resikonya.

5. ONLY SPEND WHAT YOU CAN AFFORD TO LOSE. Jangan berinevstasi melebihi batas kemampuan anda untuk merugi.

6. Tarik secepatnya. Tariklah hasil keuntungan anda secepat mungkin agar modal anda kembali 100% (BEP, Break Even Point).  Setelah itu terserah anda…

7. DON’T PUT THE EGGS ON ONE BASKET. Diversifikasikan dana investasi anda agar resiko juga menyebar.

8. Persiapkan mental untuk menerima segala kenyataan yg terjadi. Apakah itu berhasil maupun gagal. Kami berharap bila berhasil janganlah takabur, bila belum berhasil janganlah putus asa. Karena mental yg tahan uji & tahan banting adalah ciri orang sukses.

16 Des 2012

Tips Sebelum Resign dan Mulai Berbisnis

Anda memimpikan untuk bekerja di rumah, tanpa mengganti baju tidur sambil minum kopi di meja kerja sebelah kasur atau apapun alasannya? Anda tidak sendiri, banyak orang mendambakan bekerja tanpa harus keluar dari rumah tetapi tetap menghasilkan uang.

Sepertinya memang menyenangkan, tapi butuh kerja keras dan dedikasi tinggi. Jika anda serius untuk menjadi bos bagi diri sendiri dan bisa menentukan tempat bekerja yang sesuai keinginan anda, berikut ini ada beberapa tips dikutip dari Financial Edge.

1. Analisa Situasi Keuangan Anda

Langkah terpenting dalam memulai usaha sendiri adalah mengetahui pemasukan dan pengeluaran anda setiap bulan. Termasuk untuk apa dan bagaimana pengeluaran dan pendapatan tersebut didapat. Perusahaan anda layak mendapatkan semua itu sejak awal dibangun.

Hitunglah seluruh keuangan anda dengan baik, tak hanya keuangan pribadi tapi juga perkiraan biaya yang diperlukan untuk membuka usaha sendiri tersebut. Berapa banyak uang yang diperlukan untuk memulai? Berapa biaya operasinya setelah satu minggu berjalan? Dengan angka-angka ini di tangan, kemampuan finansial anda akan terlihat dengan jelas.

2. Perhatikan Stabilitas dan Disiplin Diri Sendiri

Uang bukan hanya faktor utama dalam menjalankan bisnis sendiri. Anda juga harus tahu bagaimana bertindak dan disiplin menjadi seorang bos bagi diri sendiri. Lihat beberapa poin di bawah ini:

    Tingkat emosi: Apakah anda mudah marah atau panik? Apa anda sulit berpikir saat ada masalah? Bagaimana sikap anda menghadapi tekanan kerja?
    Faktor pendukung: Apakah anda mendapat dukungan dari keluarga dan teman dekat? Apakah anda punya seseorang yang mahir dalam bisnis, seseorang yang bisa dimintai bantuan dalam mengambil keputusan dan meminta masukan?
    Keahlian manajemen: Apakah anda terlalu bekerja keras? Anda terbiasa kerja dengan tenggat waktu? Bisa memimpin organisasi?


Menjadi bos bagi diri sendiri berarti anda harus benar-benar menghargai waktu, uang dan proyek.

3. Rancang Rencana Kerja

Jika anda menjadi bos, berarti anda akan punya karyawan, jadi bagaimana rencana kerjanya nanti? Jangan tentukan rencana kerja setengah hati karena ini merupakan bisnis yang akan menjadi penopang hidup anda.

Misalkan anda berniat menjadi konsultan bisnis, jangan hanya berhenti sampai di situ. Tentukan juga konsultan bisnis di sektor industri apa anda akan bergerak. Sekalian tentukan juga siapa klien-klien potensial anda.

4. Mulailah Bekerja Paruh Waktu

Biasanya butuh beberapa bulan untuk benar-benar mulai menjalankan bisnis sendiri secara penuh. Untuk memulainya, anda bisa lakukan dengan cara paruh waktu. Sebagian besar waktu anda lakukan dengan bekerja di kantor yang sekarang anda punya. Akhir pekan tiba, jalankan bisnis pribadi anda tersebut.

Mengapa harus perlahan-lahan? Kenapa tidak langsung fokus sekaligus? Alasannya, mencari klien tidak semudah yang anda bayangkan, perlu banyak waktu dan tenaga. Bahkan, waktu kerja anda tidak akan terlalu padat saat awal memulai bisnis, jadi untuk apa menghabiskan banyak waktu kalau anda punya pekerjaan yang lebih penting.

Tunggu sampai benar-benar klien dan keuangan anda siap dikerjakan secara total. Sementara ini lakukan dua pekerjaan sekaligus dulu. Memang anda akan lebih sibuk, tapi ini akan membantu anda dalam mengatur manajemen waktu.

5. Jalankan Masa Transisi

Ketika jumlah klien sudah mulai banyak, keinginan untuk bekerja di rumah akan semakin besar. Pada titik ini, anda memasuki masa transisi yang sangat penting.

Jika memungkinkan, mintalah pada bos anda saat ini untuk mengurangi jam kerja anda, sehingga bisa lebih fokus ke bisnis pribadi. Jika tidak memungkinkan, maka anda harus bekerja lebih keras. Dari sisi keuangan, semakin anda berhemat maka semakin baik untuk bisnis.

6. Siapkan 'Kantor'

Segera setelah semua elemen siap, anda sudah menjadi sebuah entitas bisnis yang legal. Urus semua urusan administrasi untuk keperluan pembentukan perusahaan supaya tidak ada aspek hukum yang bisa mengganjal anda di kemudian hari. Mintalah bantuan profesional untuk mengurus semua ini.

Anda harus segera mengakhiri masa transisi ini dengan menentukan pilihan, apakah anda sudah siap mengerjakan bisnis pribadi atau masih ingin jadi karyawan? Semakin cepat masa transisi ini terselesaikan maka semakin cepat pula bisnis anda dimulai.

7. Jangan Putus Hubungan

Ketika sudah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada perusahaan tempat anda bekerja selama ini, lakukan secara profesional. Beberapa rekan kerja anda di tempat yang lama kemungkinan bisa membantu bisnis anda ke depan. Jangan sampai putus hubungan hanya karena anda keluar dari pekerjaan saat ini.

8. Pastikan Pekerjaan Terus Mengalir

Kunci kesuksesan sebuah bisnis adalah memastikan pekerjaan terus mengalir. Atur semua jadwal pekerjaan yang paling baru paling utama, sehingga tidak ada pekerjaan yang tertinggal. Kini, semua tergantung anda sendiri, mulai dari mencari klien sampai mendapat pemasukan setiap akhir bulan.

Sumber:http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3109:tips-sebelum-resign-dan-mulai-berbisnis&catid=50:cat-tips&Itemid=66


14 Des 2012

Kisah tentang Tukang Kecap dan Penaklukan Dapur Amerika

Aha, akhirnya inilah dia buku keempat yang dirilis oleh Malcolm Gladwell setelah sukses dengan tiga karya best seller sebelumnya; Tipping Point, Blink, dan Outliers. Buku keempat yang terbit pertama kali di tahun 2009 ini sebenarnya hanyalah kumpulan artikel sang penulis selama bekerja sebagai penulis di Majalah New Yorker. Artikel tertua yang dimasukkan ke dalam kompilasi ini adalah "Meledak: Cara Nassim Taleb Mengubah Bencana Tak Terelakkan Menjadi Strategi Investasi" yang diambil dari edisi 22 Januari 1996. Sementara yang terbaru berjudul "Paling Mungkin Berhasil: Bagaimana cara mencari pegawai baru kalau tidak tahu siapa yang cocok untuk pekerjaannya?" dicatut dari edisi 15 Desember 2008.

Siapa sangka kalau menjual oven seperti ini bisa menghasilkan miliaran dolar. Ron did it!
penemu oven

What The Dog Saw
Judul buku ini sendiri, "What the Dog Saw Dan Petualangan-Petualangan Lainnya" mungkin sekali diambil dari judul sebuah artikel yang juga dimasukkan ke dalam buku setebal 457 halaman ini; "Apa yang dilihat oleh Anjing: Cesar Millan dan Bahasa-Tubuh Pakar." Di antara ke-19 artikel yang disuguhkan oleh Gladwel dalam buku ini, terus terang tidak semuanya menarik. Setidaknya itulah pendapat saya. Bahkan ada diantaranya yang tampaknya selalu membuat saya ingin tidur ketika membacanya. Termasuk artikel yang judulnya menjadi inspirasi untuk buku ini sendiri.

Tapi, secara keseluruhan saya tetap senang karena beberapa artikel tampil dengan bentuknya yang mempesona khas seorang Gladwell; melompat-lompat dengan akhir yang mengejutkan. Diantaranya adalah "Tukang Jual Kecap: Ron Popeil dan Penaklukan Dapur Amerika", "Terlambat Panas: Mengapa Kita Mengaitkan Kegeniusan dengan Kecepatan Berkarya", dan "Paling Mungkin Berhasil: Bagaimana cara mencari pegawai baru kalau tidak tahu siapa yang cocok untuk pekerjaannya?"
Baiklah, mungkin sebaiknya saya mulai saja ceritanya. Dimulai dari "kesederhanaan" seorang tukang kecap bernama Ron Popeil.

Ngomong-ngomong soal tukang kecap
Baiklah, untuk para pembaca pengusaha muslim yang saya cintai, saya berusaha untuk membeberkan kisah yang mungkin bisa membuat Anda semua bersemangat dulu. Cerita ini adalah tentang Ron Popeil, seorang tukang kecap. Yups, tukang kecap. Awalnya, apa yang ada di pikiran saya mungkin sama dengan apa yang ada di pikiran Anda. Bahwa Ron adalah orang yang membuat atau menjual botol-botol berisi kecap - sebuah cairan kental berwarna hitam yang terbuat dari campuran kedelai dan gula merah yang biasanya berasa manis. Well, tahu tidak? Sebenarnya kita salah. Ron bukanlah manusia seperti itu karena "tukang kecap" yang dimaksud di dalam tulisan ini ternyata lebih mirip seperti penjual obat di Indonesia yang biasanya membuka lapaknya di pasar atau pusat keramaian untuk kemudian menjajakan obat racikannya sendiri serta langsung membuktikan kepada semua penonton di sekelilingnya bahwa obatnya itu memang ampuh dan bisa menyembuhkan penyakit. Kalau yang dijual tukang kecap ini adalah obat untuk menghilangkan jerawat maka sebaiknya Anda hati-hati karena si tukang kecap mungkin akan menarik tangan Anda untuk dijadikan sebagai kelinci percobaan. Duh, takut.

Tapi Ron bukanlah tukang kecap yang menjual obat. Ron adalah tukang kecap yang menjual perlengkapan dapur. Profesi yang entah bagaimana sudah menjadi sesuatu yang turun temurun hidup di dalam keluarganya. Kakek keponakan dan ayahnya semuanya adalah para tukang kecap. Bedanya adalah apa yang mereka jual, di mana mereka menjual, dan berapa banyak yang bisa mereka dapatkan. Plus satu lagi yang Anda harus tahu, selain jago "ngecap", mereka juga berstatus sebagai "inventor" karena umumnya mereka memproduksi sesuatu dari tangannya sendiri. Tentunya yang masih berkaitan dengan urusan dapur.
Keluarga penemu ... alat dapur
Kakek keponakan Ron yang bernama Nathan Morris awalnya hanya menjadi tukang kecap untuk peralatan dapur buatan perusahaan lain. Sampai akhirnya ia mendirikan perusahaan sendiri dengan dua produk kreasinya; alat pembuat roti lapis dan alat iris Morris Metric Slicer. Sementara keponakannya, Samuel Jacob Popeil - yang notabene adalah ayah kandung Ron - juga mewarisi bakat penemu keponakannya dengan membuat beberapa "mesin dapur" seperti Dial-O-Matic, Chop-O-Matic, dan Veg-O-Matic. Lalu bagaimana dengan Ron?

Ron Popeil tampaknya ditakdirkan untuk mencapai sukses duniawi yang melebihi leluhurnya. Ron adalah pemilik Ronco Inventions. Sebuah perusahaan pembuat alat-alat dapur dengan ratusan pegawai yang berhasil membukukan pemasukan sampai pada kisaran miliaran dollar. Wow. Harusnya Anda tahan dulu "wow" Anda karena apa yang mengejutkan bukanlah jumlah pendapatan Ronco Inventions, melainkan metode yang mereka gunakan supaya bisa mencapai titik sebesar itu.

Tidak seperti biasanya
Secara umum, banyak orang yang percaya bahwa untuk menggerakkan sebuah perusahaan agar bisa menjadi mesin uang bernilai miliaran dolar, maka perusahaan itu harus memiliki divisi-divisi atau tim-tim tertentu. Sebut saja misalnya peneliti pasar, tim litbang, divisi sales, tim marketing, penasihat bisnis, konsultan hukum, biro humas, biro iklan, dan lain-lain. Sekali lagi, kepercayaan di luar sana mengatakan bahwa tanpa unsur-unsur di atas, perusahaan Anda tidak akan pernah menjadi modern dan berhasil. Tapi tahukah Anda, ternyata Ron tidak terlalu memusingkan "unsur-unsur baku" di atas. Apa yang dilakukan oleh Ron sangat sederhana. Ron akan membuat alatnya sendiri lalu menjualnya. Juga "sendiri". Sederhana sekali bukan? Kalau ada ide bagus langsung eksekusi, terus jual sendiri. It's that simple.

Petualangan Ron menjadikan Ronco Inventions menjadi perusahaan dengan nilai miliaran dolar mulai terjadi saat Ron berusaha untuk menjual sendiri alat yang baru saja ia buat, Showtime Rostisserie, sebuah gadget dapur yang berfungsi untuk memanggang ayam dengan cara ditusuk kemudian diputar selagi dipanggang. Ron sadar bahwa kalau saja ia menjual Showtime Rostisserie ini dengan cara lama, yakni membuka lapak di pasar kemudian ngecap sampai lelah, hasilnya tidak akan bisa memenuhi ekspektasi seorang tukang kecap sekaliber Ron.

Karena Ron tahu bahwa tukang kecap yang handal dan sukses umumnya selalu mendemokan produknya dengan sedetil-detilnya langsung di hadapan calon pembelinya. Tapi untuk beberapa kasus, Ron menganggap bahwa cara seperti ini tidak akan bisa digunakan untuk alat-alat dapur yang untuk mendemokannya saja membutuhkan bahan-bahan yang sangat banyak dan mahal sehingga meskipun terjual banyak di lapak, Ron pastilah akan kehilangan banyak juga. Solusinya?

Ngecaplah di TV
Solusi terbaik masalah ini adalah dengan cara membuat tayangan khusus yang berisi adegan-adegan Ron Popeil memeragakan langsung cara menggunakan alat ciptaannya tersebut untuk kemudian menayangkannya via salah satu channel televisi. Ini adalah sesuatu yang masuk akal. Dengan bantuan TV, Ron tidak perlu mengubah caranya ngecap selama ini karena TV di sini hanyalah medium. Sesuatu berwujud kotak inilah yang akan membantunya menyebarkan aksinya sebagai tukang kecap ke seantero amerika. So, Ron tidak perlu mengulangi aksinya berkali-kali - yang akan menghabiskan banyak bahan tetapi menjangkau pelanggan dengan jumlah yang sangat terbatas. Cukup sekali beraksi, rekam, lalu tayangkan. Dan uangpun akan masuk ke kas perusahaan. Tapi tentu saja, di medium baru ini Ron tetap mempertahankan gaya khasnya sebagai tukang kecap, yakni mempresentasikan produknya sebaik mungkin hingga ke detil pemakaian dan kenapa sampai alatnya dibuat seperti itu!

Dan untungya, Ron betul-betul sukses. Pada satu jam acara penayangan perdana, Ron Popeil mampu memicu terjadinya transaksi pada kisaran 800 ribuan dolar. Itu baru pada periode sebelum mencapai satu jam pertama. Uniknya, Ron berhasil melakukan aksi sales yang sangat hebat ini meski acaranya ditayangkan pada pukul 12 Malam. This is just crazy! Jadi sangat masuk akal bila pada akhirnya Ron bersama Ronco Inventions bisa berjaya dengan miliaran dolar di tangan dalam tempo tiga tahunan saja. Subhanallah!

Kesimpulan
Bila Anda adalah pengusaha muslim yang punya modal kemampuan untuk menciptakan sesuatu sekaligus menjualnya, maka cobala meniru Ron Popeil. Tanpa tim litbang, tim pemasaran, tim sales, divisi humas, divisi bla-bla-bla .... pokoknya mulailah saja lalu jual langsung. Tapi dengan gaya Anda sendiri tentunya. Semoga berhasil dan bisa mengalahkan Ron Popeil. Oh ya, jangan lupa, Ron adalah seorang Yahudi. Jangan mau kalah yuk .....

Sumber:www.pengusahamuslim.com

12 Des 2012

Cara Menjadi Wirausaha Sukses

Menjalankan usaha adalah hal yang menantang, kreatif, dan fleksibel bagi masa depan seseorang serta menjadi bos bagi diri sendiri. Disamping mendapatkan penghasilan, juga menciptakan cara hidup baru dalam kehidupan. Menjadi pengusaha memerlukan tinjauan kedepan, kegigihan, dan keberanian. Anda akan keluar dari zona nyaman yang memberikan anda gaji dan melangkah kedalam teritori dunia usaha yang belum pasti.
Menurut beberapa studi terdapat beberapa karakter tertentu yang dimiliki pengusaha diantaranya yaitu :
1. Memiliki Kepercayaan Diri:
Untuk menjadi pengusaha sukses, anda perlu memiliki keyakinan diri yang luar biasa. Apakah anda bersedia mengatasi semua hambatan dan mencapai tujuan anda?
Jika anda memiliki keyakinan anda bisa melakukannya, maka akan memberikan semua keyakinan yang diperlukan. Dapatkah anda menghitung keyakinan diri anda sendiri?. Tentu saja anda dapat melakukannya, dengan mencoba mendorong diri anda untuk melakukan sedikit lebih banyak dari yang biasa dilakukan setiap harinya. Dan tidak lama, anda akan menemukan diri anda menyelesaikan hal-hal yang mungkin sebelumnya dianggap tidak mungkin.

2. Memiliki Keyakinan Pada Masa Depan Usaha Anda:
Tanyakan pada diri anda, apakah anda benar-benar yakin dengan usaha yang anda lakukan. Jika anda tidak terlalu yakin, anda perlu terus mencarinya hingga anda dapat menentukan satu hal dimana anda bersedia berkomitmen. Agar berhasil di bisnis, anda harus fokus selama 24 jam sehari. Anda akan terus membangun, memperbaiki, dan investasi. Hal ini memerlukan komitmen diri yang luar biasa.

3. Fokus Pada Kekuatan Anda:
Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan. Untuk menjadi pengusaha yang efektif, anda perlu menentukan kekuatan anda dan fokus. Anda akan lebih berhasil dengan mampu mengkanalkan upaya anda ke dalam area terbaik anda. Misalnya, jika marketing adalah keahlian anda, maka anda perlu mempertajam keahlian tersebut dan menggunakan sepenuhnya dalam bisnis. Serta minta bantuan di bidang yang menjadi kelemahan anda, seperti mencari akuntan. Anda bahkan dapat mengubah kelemahan menjadi kekuatan dengan berlatih atau mempelajari area tersebut.

4. Memiliki Keterampilan Mengenali Peluang:
Jika bisnis anda hancur ke esokan harinya, bagaimana anda menyikapinya? Mungkin menganggap sebagai kerugian yang besar, atau sebagai peluang untuk membuat awal baru - untuk meningkatkan, tumbuh, membangun kembali?

Pengusaha yang berhasil melihat segala sesuatunya sebagai sumber peluang. Mereka memiliki sifat ingin tahu dan bertanya segala hal. Tidak memandang apa yang ada dihadapannya, mereka selalu bertanya-tanya jika ada cara melakukan hal dengan lebih baik. Dan jika mereka berpikir bahwa memang ada jalan yang lebih baik, mereka akan menemukan solusi dengan sendirinya atau mendapatkan bantuan dari ahli. Juga, peluang dapat ditemukan dengan banyak cara dan tempat, dan dengan bantuan internet, banyak peluang yang mengetuk layar komputer anda. Jika anda pengusaha sejati, anda akan melihat peluang dimanapun.

5. Menjadi Pengambil Keputusan:
Jika anda memerlukan beberapa informasi, mampukah anda mendapatkannya dengan cepat, tanpa membuang waktu orang lain atau waktu anda?.Letakkan secara terpisah, jika anda harus membuat keputusan, mampukah anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cukup cepat dan kemudian membuat keputusan? Atau akankah anda menunda-nunda, sampai pada kenyataan anda belum membuat keputusan? Menjadi seorang pengusaha melibatkan banyak membuat keputusan. Ingatlah bahwa masing-masing keputusan yang anda buat, tanpa memperdulikan seberapa penting pada saat munculnya, akan mempengaruhi bisnis anda. Kebanyakan pengusaha sukses memiliki insting yang akurat, yang mereka gunakan pada saat mereka merasa ragu.

6. Menjadi Seorang Pemimpin:
Anda tidak mungkin melakukan segala sesuatunya sendiri. Ada saatnya anda memerlukan pegawai, menemui investor, mengajukan pinjaman - sehingga, anda berperan sebagai seorang pemimpin. Jika anda tidak memiliki kemampuan memimpin, anda tidak akan mampu mendapatkan pengikut. Sebagai pemimpin perusahaan, orang yang anda pekerjakan akan melihat anda sebagai panutan dan dukungan. Kemampuan memperikan dukungan dan panduan yang benar adalah dasar keberhasilan anda sebagai pengusaha di lingkup yang besar.

Sumber  : http://dicafab.blogspot.com/2011/11/cara-menjadi-wirausaha-sukses.html

KEBERUNTUNGAN DAN LOCUS OF CONTROL


Apa itu keberuntungan? Seorang fresh graduate dari sebuah kampus yang cenderung dikenal sebagai kampus berorientasi pendidikan mengikuti seleksi beasiswa pasca sarjana PTN tersohor di negeri ini. Program ini merupakan kerjasama antara PTN tersebut dengan salah satu media televisi swasta nasional. Proses seleksi dilakukan secara ketat. Saingannya pun berasal dari kampus-kampus ternama di seluruh wilayah Indonesia. Siapa yang menyangka kalau akhirnya dia berhasil merebut gelar sang juara? Apa hal seperti ini bisa disebut sebagai keberuntungan?

Paul Hanna dalam buku You Can Do It! mengatakan bahwa setiap orang menciptakan keberuntungannya sendiri, yaitu dengan menempatkan diri sendiri pada waktu dan tempat yang tepat. Menurut motivator handal dari Australia tersebut ketika seseorang memfokuskan semua tenaga dan pikirannya untuk mencapai sebuah tujuan, kesempatan akan mulai tampak, bahkan akan membentuk sebuah antrian. Keberuntungan sebenarnya adalah titik temu antara kesempatan dan persiapan.

Locus of Control akan menjelaskan hal ini. Locus adalah istilah latin untuk posisi, sementara Control berasal dari bahasa Inggris yang berarti kendali. Locus of Control bisa diartikan sebagai posisi kendali dalam hidup kita. Saat mengendarai motor kita berupaya tidak terlalu peduli pada hambatan dan rintangan yang mungkin ada di depan jalan yang akan kita lalui. Begitu pula halnya dalam kehidupan. Ketika kita berpikir bahwa Locus of Control kehidupan kita ada di dalam diri kita sendiri, akan muncul kekuatan untuk menjadi yakin bahwa kita berhak untuk sukses, betapapun sulit cobaan menghadang.

Dan kemudian yang kita butuhkan adalah komitmen. Hal ini akan mengundang berbagai macam kesulitan, bahkan mungkin kegagalan. Ini sudah menjadi hukum alam. Setiap kesuksesan akan dibayar dengan perjuangan, pengorbanan, proses pembelajaran tanpa henti. No Pain, No Gain…

Saat persiapan dari dalam diri kita sudah matang dan waktunya memang sudah tepat, kesempatan-kesempatan yang kita nantikan selama ini pun akan bermunculan dengan sendirinya. Pertemuan antara persiapan dan kesempatan itulah yang dinamakan keberuntungan.

Semua pencapaian butuh proses. Begitu pun ketika ingin mencapai keberhasilan dalam hidup, dibutuhkan proses yang tidak sebentar. Banyak tahapan-tahapan yang harus dilalui. Misalnya dengan memperbanyak wawasan tentang hal yang ingin kita raih. Dan yang lebih penting lagi adalah dengan memperbanyak relasi dan memperkuat tali hubungannya. Berkumpul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama dengan kita bisa menjadi cara tercepat untuk mempertahankan pikiran positif kita.

* * * *

RE-ARRANGE MINDSET

Beberapa orang perwakilan dari sebuah kampus swasta yang tidak populer di Kota Bandung menyabet gelar juara dalam sebuah kompetisi bertaraf nasional. Mereka menyisihkan pesaing yang berasal dari berbagai kampus ternama di negeri ini. Masyarakat Kota Bandung belum familiar dengan kampus yang mengusung moto ‘Be the Young Entrepreneur’ ini. Tidak bermaksud mendiskreditkan, jangan tanyakan eksistensinya di bumi persada. Didirikan sekitar 2 tahun yang lalu dan akreditasi perguruan tinggi sedang dalam proses. Tapi kawan, patutlah kiranya kita memberi penghargaan bagi mereka yang tidak patah arang ketika dihadapkan pada realita persaingan di luar sana.

Penulis masih ingat bagaimana rasanya menghadapi sebuah kompetisi. Betul-betul tidak karuan. Persiapan yang sudah matang tiba-tiba lenyap hanya karena down melihat pesaing yang tampak lebih hebat. Setelah semuanya berlalu, baru terpikir seharusnya semua itu tidak sesulit yang dibayangkan kalau kita lebih rileks sedikit dan lebih percaya diri.

Seorang pemuda desa yang sederhana masih belum bisa hidup mandiri di usianya yang sudah lewat 26 tahun. Tidak banyak yang ia lakukan karena percaya waktu akan menunjukkan jalan baginya menuju masa depan yang lebih baik. Apa iya akan semudah itu? Dia memiliki potensi yang mungkin tidak dimiliki pemuda desa pada umumnya, tapi dia tidak mau mengasahnya. Dan kita pasti sepakat bahwa setiap orang dilahirkan dengan membawa potensinya masing-masing. Masa depan memang penuh misteri, tapi kalau saja boleh berandai-andai, seandainya pemuda tadi mau sedikit lebih keras membuka dirinya terhadap informasi yang lebih luas di luar sana, setidaknya ia akan memiliki cara berpikir yang lebih maju. Lingkup kegiatan yang sempit seringkali membuat seseorang merasa puas pada pola pikirnya yang hanya sebatas kotak kecil.

Yup, unprogressive memang tidak hanya disebabkan oleh satu-dua faktor. Harus diakui kendala eksternal akan selalu ada. Jalan kesuksesan tidak dilapisi karpet merah kawan! Jalan kesuksesan dipenuhi kerikil tajam yang siap melukai. Tapi kita harus ingat, Allah SWT telah menganugrahkan sepasang kaki kuat pada kita untuk melalui semua itu. So, syukuri karunia-Nya dan gunakan segenap kekuatan untuk melawan semua penghalang. Itu artinya kendala eksternal pun sejatinya tidak pernah ada. Seseorang hanya diminta untuk menyusun kembali pola pikirnya bahwa jika ia sudah memiliki ketetapan hati, ia hanya tinggal bertekad dan segera melangkah, menggapai apa yang ia inginkan. Mengutip perkataan Rhenald Kasali dalam salah satu buku spektakulernya “Re-Code Your Change DNA” bahwa, APA YANG TERJADI DI LAPANGAN SEBENARNYA TIDAKLAH BEGITU PENTING. YANG LEBIH PENTING ADALAH APA YANG SEBENARNYA BERGEJOLAK DALAM PIKIRAN KITA.

Tapi kawan, tentu lah dibutuhkan kesabaran untuk masuk ke dalam proses berpikir seseorang dan mengubah pola pikirnya. Bener ngga? Iya lah, kalau saja semua itu semudah membalikkan telapak tangan, orang-orang Indonesia yang diberi julukan warga negara berkembang yang ngga maju-maju dari dulu ngga akan jadi budak di negeri sendiri. Buruh jahit di pabrik tekstil punya orang India mungkin ngga akan mau lagi jadi buruh di pabrik itu kalau mereka sadar mereka juga bisa beriwirausaha mandiri dengan membuka ya mungkin awalnya hanya sebuah kios jahit biasa. Tapi setidaknya sudah berhasil membuka cakrawala berpikir kalau mereka mampu dan layak menempuh jalan kesuksesan.

Re-arrange mindset, tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin kan? Bukankah kita sering mendengar, ketika Ia mengatakan terjadi, maka terjadilah...

Langkah awal untuk saat ini kita coba sama-sama membuka diri terhadap apa pun yang positif di luar sana. Tidak perlu mempermasalahkan apa yang tidak bisa kita lakukan, tapi berfokuslah pada semua hal yang bisa kita kerjakan. Jangan menunggu lebih lama, in the name of Alloh, step 1 is processing, selanjutnya berhentilah saat memang harus berhenti, hanya untuk sekedar mengisi kembali kekuatan dan lanjutkan kembali perjalanan. SEMANGAT!!!!

* * * *

EFEK PYGMALION



Pygmalion adalah salah satu legenda terkenal Romawi yang awalnya ditulis oleh pujangga Ovid. Dalam kisah tersebut, Pygmalion adalah seorang pemahat kesepian yang mengaku tidak pernah tertarik dengan wanita. Suatu saat, dia memahat patung berbentuk seorang wanita dari gading. Patung tersebut sangat indah dan realistis sehingga Pygmalion akhirnya jatuh cinta pada patung tersebut. Karena cintanya, Pygmalion memohon pada sang dewi cinta Venus untuk menghidupkan patung tersebut untuk dinikahi. Berkat permohonannya yang sungguh-sungguh dan tulus, Venus akhirnya mengabulkan permintaan tersebut.

Ide cerita tersebut kemudian dipakai oleh George Bernard Shaw, dramawan Irlandia yang juga pemenang hadiah nobel kesusasteraan tahun 1925, untuk menghasilkan salah satu karyanya yang paling dikenal, Pygmalion. Karya Shaw tersebut menceritakan tentang seorang professor fonetik yang berhasil merubah seorang gadis penjual bunga yang sederhana, Eliza Doolittle, menjadi seorang lady di kalangan elit di London.

Walau kisah asli Pygmalion jelas-jelas merupakan legenda yang tidak mungkin terjadi, namun adaptasi Shaw ternyata menggambarkan sesuatu yang cukup dekat dengan realitas yang jarang kita sadari.: bahwa harapan kita terhadap seseorang akan merubah harapan orang tersebut terhadap dirinya sendiri dan akhirnya akan merubah harapan tersebut menjadi kenyataan.

Sekitar tahun 1960-an, Rosenthal dan Jacobson melakukan eksperimen di beberapa sekolah dasar di US. Dalam salah satu eksperimen tersebut, para guru diberitahu bahwa sekelompok murid-murid (sekitar seperlima dari kelas) memiliki IQ yang lebih tinggi. Secara berkala selama tersebut dilakukan, dilakukan tes IQ. Dan memang benar, IQ kelompok murid-murid yang diharapkan memiliki IQ yang lebih tinggi tersebut memang memiliki IQ yang secara signifikan lebih tinggi dibanding murid-murid lainnya.

Bagaimana sekelompok murid-murid yang diberitahu memiliki IQ tinggi akhirnya benar-benar menunjukkan IQ yang tinggi, menurut Rosenthal dan Jacobson, adalah hasil dari harapan guru-guru tersebut. Secara tidak sadar, harapan-harapan tersebut mempengaruhi citra diri murid-murid itu sendiri.

Kesimpulannya: walau kisah Pygmalion merupakan dongeng, namun efek Pygmalion merupakan dongeng, namun efek Pygmalion bukanlah dongeng!

Dalam konteks dunia kerja, efek ini juga pernah diteliti oleh J. Sterling Livingstone. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di Harvard Business Review pada edisi Sep/Okt 1988 di artikel yang berjudul ”Pygmalion in Management”. Menurut Livingstone, bagaimana manajer memperlakukan anak buahnya dipengaruhi secara tidak sadar oleh harapan manajer tersebut. Manajer yang memiliki pengharapan positif terhadap anak buahnya akan cenderung mendapatkan hasil yang positif dan sebaliknya.

Harapan-harapan tersebut dikomunikasikan dengan halus, kadang tidak disadari oleh manajer tersebut. Misalnya saja manajer akan memberikan lebih banyka feedback konstruktif untuk anak buah yang diharapkan menunjukkan kinerja positif dan memberikan kritik bernada negatif terhadap anak buah yang diharapkan menunjukkan kinerja negatif. Atau manajer akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berdiskusi dengan anak buah yang diharapkan menunjukkan kinerja positif. Akumulasi dari hal-hal kecil seperti itu akan mempengaruhi citra diri para anak buah tersebut yang akhirnya berbuah pada kenyataan sesuai harapan manajer tersebut dari awal. Kesesuaian antara harapan dan kenyataan tersebut semakin memperkukuh kepercayaan manajer bersangkutan bahwa pendapatnya memang benar dari awal.

Pendapat tersebut ditunjang juga oleh dua peneliti dari Insead, Jean-Francois Manzoni dan Jean-Louis Barsoux. Penelitian tersebut dituangkan dalam buku ”The Set-Up-to-File Syndrome”. Mereka berfokus pada bagaimana para bos secara tidak sadar menyusun perangkap untuk menggagalkan anak buahnya. Harapan negatif bos membuat sang bos mengontrol dengan ketat pekerjaan anak buahnya, yang menimbulkan krisis percaya diri si anak buah, yang menurunkan kinerjanya, yang memperkuat kepercayaan awal sang bos, dan seterusnya.

Lalu apa artinya efek Pygmalion bagi kita? Dalam dunia kerja, bila kita adalah manajer atau bos, berhati-hatilah terhadap harapan-harapan negatif terhadap bawahan kita. Bila ada karyawan yang menunjukkan kinerja rendah, atasan hendaknya berusaha seobjektif mungkin mencari akar penyebabnya. Bisa jadi penyebabnya ada pada sistem perusahaan, interaksi yang kurang baik dengan rekan kerjanya, masalah pribadi dan keluarga, atau karena ketidakcocokan dengan jenis pekerjaan.

Penarikan kesimpulan yang terlalu dini bukan saja akan merugikan karyawan bersangkutan, namun perusahaan juga. Pada kebanyakan kasus, karyawan yang pernah mengalami masalah namun merasa mendapat dukungan yang positif, mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik.

JANGAN PERNAH MENYERAH!!!


Tak ada manusia yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah dapat cobaan yang berat
Seakan hidup ini tak ada artinya lagi

Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini
Perlakukan yang terbaik

Tuhan pasti ’kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasa-Nya
Bagi hamba-Nya yang sabar
dan tak kenal putus asa

Jangan menyerah... jangan menyerah... jangan menyerah...
Jangan menyerah... jangan menyerah... jangan menyerah...


(Lyric. d’ Massive – Jangan Menyerah)

Kamu pasti tahu tidak ada satu manusia pun yang terbebas dari kesalahan kecuali manusia utama kekasih-Nya (SAW). Ngga ada gunanya menyesali semua yang sudah terjadi. Setiap orang pernah mengalami cobaan, bahkan seringkali merasa seakan tidak ada manusia lain yang mempunyai cobaan sedahsyat dirinya.

Tanadi Santoso, seorang pakar manajemen dan konsultan bisnis menyebutkan para ilmuwan Barat pernah melakukan satu penelitian terhadap orang-orang yang mengklaim diri mereka sebagai pemecah rekor manusia yang hidup dalam kompleksitas problema kelas berat. Mereka yang ’ngotot’ punya cobaan hidup paling berat ini diminta untuk menuliskan semua masalah mereka yang paling rumit pada sehelai kertas. Setelah semua orang menuliskan keluh kesahnya, setiap orang diminta untuk masuk ke dalam sebuah ruangan dan membaca satu persatu cerita yang sudah ditulis oleh semua orang yang terlibat dalam riset tersebut. Selesai dibaca, mereka diminta untuk mengambil kertas yang berisi problema yang dianggapnya paling ringan. Apa yang terjadi? Semua orang dalam riset itu mengambil kembali kertas yang ditulis sendiri olehnya. Isinya sudah tentu mengenai masalah-masalah yang selama ini mereka anggap sebagai masalah luar biasa rumit.

Kawan, seringkali ketika cobaan datang, kemudian kita berpikir kitalah yang paling menderita di dunia ini, ternyata itu adalah kesalahan No.1 dalam ilmu motivasi!! Yang sudah ya sudah.. Kan tidak ada gunanya menyesal. Tataplah masa depan. Belajar mensyukuri semua yang ada. Bahkan hal-hal yang mungkin selama ini dianggap kecil sebenarnya adalah sebuah anugrah yang Ia berikan buat kita. Tarikan dan hembusan nafas dari sumber mata oksigen yang berlimpah. Jangan bayangkan kalau oksigen tiba-tiba menjadi barang langka. Keseimbangan bumi yang luar biasa menakjubkan. Ada siang, ada malam. Kesejukan berteduh di bawah rindangnya pepohonan, rintik hujan yang menghapus dahaga bumi sepanjang kemarau, bagian dari kekayaan alam yang tak terhitung. Ah kawan, betapa dahsyat Ia Men-design dunia ini.

Hidup kadang mudah, kadang sulit, itulah lika-liku kehidupan. Seni paling cool yang Ia ciptakan bagi semua hamba-Nya. Bersyukur dan jalani hidup yang indah ini. Betul kan ya indah? Absolutely YES, kalau kita tidak lagi menjadikan masalah sebagai fokus dalam kehidupan kita. Ngga punya modal buat mengembangkan keahlian berwirausaha? Jangan khawatir, masih banyak peluang untuk berburu ilmu tanpa biaya. Masih belum bisa menggapai impian melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi? Ngga perlu cemas, kesempatan akan menjadi sebuah antrian yang luar biasa panjang kalau kamu mau terus memoles diri. Pernah berbuat kesalahan fatal sampai membuat orang-orang di sekeliling kamu kecewa? Segeralah minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan itu pada mereka dan terutama pada diri sendiri. Kemudian tingkatkan lagi potensi kamu dan bangunlah kembali kepercayaan mereka sama kamu. Tidak mudah memang, penulis pun merasa tertatih-tatih saat mengalami fase ini. Tapi teruslah mencoba!!!!! JUST GIVE YOUR BEST. Lalu perkuatlah dengan doa.

Ini hukum alam kawan! Setelah usaha yang didorong dengan doa yang maksimal, keajaiban pun akan terjadi.

”Tidak ada seorang Muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk berdoa, kecuali Allah akan mengabulkannya. Kadang-kadang pengabulannya dipercepat dan kadang diperlambat atau ditangguhkan.” (T.H.R. Ahmad dan Hakim)

So, JANGAN PERNAH MENYERAH
dan JANGAN HANYA DIAM
AYO KITA MULAI MELANGKAH BERSAMA!!!!!
STEP YOUR ACTION RIGHT NOW!!!


* * * *

2 Mei 2012

Kreativitas Dalam Berwirausaha

Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti telah mengatakan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan Anda tentang apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir yang diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi kreatif.
Para peneliti telah membedakan tipe kreativitas dalam kehidupan sehari-hari,yaitu:
1. Membuat  atau menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
2. Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan menjadi lebih bermanfaat.
3. Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada. Proses ini menggunakan berbagai cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi lebih berguna bagi orang lain.

Hambatan danTeknik Meningkatkan Kreativitas
1. Hambatan Kreativitas 
Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas sebagai “mental walls which block the problem solver from correctly perceiving a problem or conceiving its solution yaitu, dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental yang bersifat menghambat ini terdapat pada setiap orang dalam kualitas dan jumlah yang berbeda-beda. Faktor penghambat ini dapat diklasifikasikan atas dua unsur utama, yaitu hambatan struktural dan proses. Hambatan struktural terdiri atas hambatan psikologis, budaya dan lingkungan, sedangkan hambatan proses terdiri atas hambatan dalam memilih bahasa berpikir, hambatan karena keterpakuan fungsional dan hambatan karena terbiasa memandang dengan cara yang sama.
Secara rinci, hambatan-hambatan kreativitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Hambatan Psikologis ; hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan konseptual dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik.
  • Hambatan Budaya ; adanya keseragaman berpikir atau “pemujaan” terhadap cara berpikir logis dan rasional.
  • Hambatan Lingkungan ; lingkungan dapat berbentuk fisik dan sosial
  • Hambatan Bahasa Berpikir ; kita memiliki beragam bahasa yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan untuk memilih bahasa berpikir yang paling tepat untuk memecahkan masalah akan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang amat kreatif.
  • Hambatan Keterpakuan Fungsional ; hambatan ini bersumber pada kebiasan kita untuk memfungsikan peralatan, orang ataupun teknologi hanya dengan satu cara.
  • Hambatan Kebiasan Memandang ; kebiasaan memandang suatu benda atau alat adalah salah satu penghambat kreativitas.
2. Teknik Meningkatkan Kreativitas 
Hambatan dalam kreativitas sebenarnya dapat di atasai walaupun sulit. Cara umum adalah mengubah cara berpikir dan proses bertindak. Cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah adalah ;
  • Perumusan masalah secara kreatif ; usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas.
  • Bertanya dan bertanya ; intinya adalah terus melontarkan pertanyaan untuk memperbesar terciptanya solusi kreatif.
  • Curah gagasan ; cara ini biasanya di gunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang.
  • Orang aneh ; maksudnya adalah memasukan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya.
  • Iklim kreatif ; pedoman utamanya adalah dengan menciptakan suasana yang kondusif. Ini berarti harus membuang semua hambatan terjadinya kreativitas, sekaligus menciptakan lingkungan fisik, psikologis dan sosial yang kondusif untuk kreatif.
Arti Penting Inovasi dalam Kewirausahaan
Ada lima jenis inovasi yang penting dilakukan pengusaha, yaitu;
  1. Pengenalan barang baru atau perbaikan barang yang sudah ada.
  2. Pengenalan metode produksi baru.
  3. Pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru.
  4. Penciptaan/pengadaan persedian (supply) bahan mentah atau setengah jadi baru.
  5. Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru.
    Fungsi inovasi dari seorang pengusaha adalah tentu saja dapat merubah pasar dan “aturan” (rule of the game) yang sudah ada. Pengusaha yang dapat menciptakan jenis barang baru akan memberi keuntungan bagi pasar sehingga terdapat banyak pilihan untuk konsumen.

Teknik Mengembangkan Inovasi
Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki.
Sifat inovasi dapat ditumbuhkembangkan dengan memahami bahwa inovasi adalah suatu kerjakeras, terobosan dan kaizen (perubahan terus-menerus).
Inovasi kerap bergantung pada riset. Biasanya, untuk menghasilkan produk baru yang benar-benar inovatif biayanya sungguh besar.
sumber:http://ringkasan.blog.mercubuana.ac.id/2011/05/04/bab-5-kreativitas-dan-inovasi-dalam-berwirausaha/

23 Feb 2012

Risiko Investasi di Property


Oleh Joe Hartanto
Di dunia dengan segala kemungkinan yang tidak terbatas ini, Jika kita gagal mengantisipasi sesuatu yang tidak kita ketahui atau gagal memperkirakan terjadinya suatu hal yang tidak kita inginkan terjadi, kemungkinan besar nasib kita akhirnya akan berakhir pada belas kasihan orang lain atau sebuah situasi yang tidak bisa kita bayangkan sebelumnya. ” Demikian kalimat yang diucapkan oleh Agent Fox Mulder – The X –Files
Marilah kita sepakati dulu bersama diawal bahwa risiko itu adalah sebuah kejadian yang tidak kita harapkan atau dapatkan, hal tersebut bisa berupa kehilangan dompet di kendaraan umum, diri kita terpeleset dan  terjatuh di jalan, mobil kita keserempet oleh motor yang ugal ugalan, ditilang polisi dijalan karena kelupaan bawa STNK, mobil kita bannya kempes sehingga kita terlambat sampai kantor dan akhirnya dimarahi serta dipecat oleh boss karena kita sudah sering terlambat, diputus pacar, rumah kita kecurian atau kebakaran, usaha kita bangkrut ditipu rekan usaha, kehilangan uang dalam sebuah investasi yang tadinya kita harapkan bisa berikan keuntungan besar, sampai kehilangan orang yang kita cintai karena meninggal dunia. Apapun didunia ini mempunyai risiko atau sesuatu hal yang tidak kita harapkan terjadi.
Nah tapi dalam tulisan ini yang saya ingin tekankan adalah kemungkinan terjadinya risiko dalam investasi yang kita lakukan. Dalam investasi property yang kita lakukan risikonya apa saja sih…..kalau sambil bercanda biasanya saya jawab begini…..risiko kita melakukan investasi di property adalah semakin hari jadi semakin kaya raya….hahahaha…….
Tapi  mungkin  ada sebagian dari orang  diluar sana yang mengatakan bahwa investasi di properti risikonya adalah lambat pertumbuhannya, kalau mau cepat ya berarti harus pake leverage atau hutang, nah tapi kalau pake hutang risikonya kalau tidak bisa bayar disita, terus kalau suratnya bermasalah bagaimana, kan sekarang banyak sertifikat palsu atau ganda, terus kalau nanti nggak bisa dijual lagi gimana, dll……..dll…..dll…..
Sebenarnya, benar nggak sih yang dikatakan sebagian orang  itu? Sebenarnya ada nggak sih risiko di dunia property itu? Jika anda minta saya serius….maka jawaban saya adalah ADA……yang namanya investasi ya pasti ada risikonya, wong hidup itu kan memang berisiko, sangatlah naïf jika ada orang yang berani mengatakan bahwa sesuatu hal itu tidak ada risikonya, atau mengatakan dirinya berhasil mengunci risiko, emangnya dia Tuhan apa?  (wong anjing dikurung di kandang atau orang dikunci rapat di penjara aja masih bisa lepas ….apalagi risiko……hahaha)
Jadi pak Joe, dimana sebenarnya letak risiko di investasi property itu? Demikian tanya salah seorang teman saya, dan saya jawab begini : Jika anda ingin tahu dimana risiko sebuah investasi itu berada? Pergilah ke kamar mandi, berdirilah di depan cermin, dan lihatlah ke cermin tersebut, pada orang yang anda lihat di cermin itulah risiko sebenarnya berada.
Teman teman sekalian, jika kita mau jujur dan analisa lebih dalam….di dunia investasi apapun, apakah itu property, saham, bisnis, emas, atau apapun juga namanya, risiko yang sebenarnya terletak didalam diri investor yang mengambil keputusan investasinya. Sebuah risiko itu bisa terjadi karena si investor itu sendiri yang gagal mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi, atau gagal memperkirakan  terjadinya suatu hal yang diluar harapannya.
Nah kembali ke cermin diatas, ketika anda melihat diri anda yang di cermin, apa yang mesti anda perhatikan? Tanyalah pada diri anda 2 pertanyaan ini :
  1. Apakah saya telah benar benar menguasai seluk beluk cara berinvestasi di dunia properti dengan benar seperti yang saya pikirkan?
  2. Bagaimana reaksi dan tindakan yang akan saya lakukan ketika ternyata analisa dan keputusan investasi properti yang saya lakukan ternyata salah?
Ketika anda menjawab YA pada pertanyaan pertama, lanjutkan dengan pertanyaan ke dua, jika anda sudah memiliki jawaban dan siap dengan konsekwensinya, maka silakan dilakukan.
Tapi jika jawaban pertanyaan pertama TIDAK, sebaiknya anda tidak ambil keputusan terlebih dahulu, sampai anda kuasai seluk beluk cara berinvestasi di properti dengan baik. Cari dan pelajarilah caranya dari buku buku yang tersedia, dari pelatihan pelatihan yang tersedia, dan dari orang orang yang bisa anda anggap sebagai mentor yang sudah berpengalaman di bidang yang akan anda terjuni.
Pak Joe,  kalau jawaban pertanyaan pertama YA, tapi jawaban pertanyaan kedua saya TIDAK TAHU atau TIDAK SIAP menerima konsekwensinya, bagaimana? Jika anda dalam kondisi seperti ini, artinya mental anda belum siap, anda belum layak menjadi seorang investor properti.
Seperti yang saya jelaskan di buku maupun di workshop Property Cash Machine, untuk menjadi seorang investor property, anda memang harus terlebih dahulu memiliki mental dan mindset sebagai seorang investor properti.
Ketika mental anda siap, maka mengambil sebuah keputusan  dan menghadapi yang namanya risiko, baik risiko yang diharapkan seperti hidup lebih nyaman, kaya raya, hidup bahagia berkelimpahan, maupun risiko yang tidak diharapkan, seperti hidup jadi sedikit lebih susah, atau hidup jalan ditempat tidak kemana mana menjadi jauh lebih mudah. So Risk is about Mindset….it’s about Mentality! Milikilah mental seorang pejuang, beranilah menghadapi risiko!

Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below

Powered By Blogger Widgets