Salah satu elemen penting bagi sebuah produk yang dilepas ke pasar adalah copywriting-nya. Tapi hei, apa itu copywriting? Kok sepertinya "sesuatu banget". Don't worry ya akhi, kita akan bahas itu di sini.
Menurut Wikipedia, copywriting adalah seni penggunaan kata-kata untuk mempromosikan sesuatu. Sesuatu di sini bisa berarti orang (tokoh politik, selebritis, tokoh agama, dan sejenisnya), perusahaan, ide, maupun opini. Tujuan utama dari copywriting adalah untuk mendorong orang atau sekelompok masyarakat agar mau melakukan sesuatu persis seperti yang dikehendaki oleh sang copywriter (pelaku copywriting). Misalnya saja untuk membeli sebuah produk tertentu, untuk memilih kandidat dalam pemilihan umum, atau untuk mendaftar dan mengikuti kursus bahasa inggris kita, dan seterusnya.
Mengingat pengusahamuslim.com adalah situs tentang dunia bisnis, pembahasan tentang copywriting di dalam tulisan kali ini akan kita batasi hanya untuk copywriting yang berhubungan dengan acara promosi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan Anda. Jadi bukan tentang copywriting yang lain.
Copywriting yang bagus adalah .....
Bagi saya, Copywriting yang bagus adalah copywriting yang jujur. Dan saya pikir Anda juga akan berpikir yang sama tentunya. Jujur di sini mengandung artian bahwa kata-kata yang Anda gunakan untuk mendeskripsikan produk atau jasa Anda adalah sesuatu yang memang sesuai dengan kondisi benda/jasa yang Anda tawarkan. Jadi, bila Anda menjual laptop dengan processor intel Core i3, Anda jangan sampai berani mengklaim bahwa processornya adalah intel core i7. Mengklaim dengan cara seperti tadi boleh jadi akan mendongkrak volume penjualan Anda, tapi yakinlah, itu mungkin hanya akan bertahan sebentar saja. Karena bila konsumen sampai tahu Anda berbohong, maka mereka akan balik menyerang Anda. Caranya bermacam-macam, ada yang dengan menulis lewat blognya, ada yang mengupdate lewat status di facebook, twitter dan Google+, atau bahkan mengadukan Anda ke polisi atas perlakuan Anda. Kalau sudah begini, bukan hanya bisnis Anda yang akan gulung tikar, Anda dan nama baik Anda mungkin juga akan ngikut .... Jadi hati-hati!
Jujur sih oke, tapi lebih bagus lagi kalau ....
Kalau Anda sudah "jujur" dalam membuat copywriting, sekarang waktunya untuk menjadi seniman. Mengatakan bahwa laptop rakitan Anda sudah dipersenjatai dengan intel Core i7 mungkin sudah cukup bagus, tapi akan lebih bagus lagi bila Anda menggunakan kata-kata tambahan. Seperti ini contohnya ...
Jujur sudah, memainkan kata juga sudah, lalu apa lagi ....
Gunakan kata yang singkat dan padat! Apabila ada yang tidak perlu, segera buang jauh-jauh. Mungkin nasihat ini agak keras, tapi bila Anda menilik ke beberapa perusahaan yang sukses dalam menjual produk-produknya, Anda akan mengerti dan bisa menghargai pendapat tadi. Bila tidak percaya, saya mengajak Anda untuk membuka situs apple.com. Sekarang, cobalah masuk ke halaman khusus untuk iPhone 4s. Lihat bagaimana copywriter Apple bekerja untuk mendeskripsikan fitur-fitur utama salah satu gadget terlaris di dunia ini?
Use your voice to send message, set reminders, search for information, and more.
Up to 2X faster performance and 7X faster graphics.
8 Megapixels. All new optics. Anda 1080 HD video recording.
Notification Center. iMessage. And Over 200 new features.
It stores your content and wirelessly push it to all your devices.
Bagaimana? Semua kata yang ada di dalam kalimat copywriting milik Apple iPhone 4s benar-benar tidak ada yang tidak berguna. Semua tampak pas pada tempatnya. Dan inipun didukung dengan fakta yang jujur atas produk itu sendiri. Menggunakan contoh serupa untuk kasus laptop core i7 di atas, mungkin kita bisa membuatnya menjadi seperti ini:
Bila Anda sudah mampu menulis atau membuat copywriting yang memenuhi ketiga hal di atas, Anda sudah sepantasnya langsung bersyukur karena sebenarnya ketiga hal itu saja sudah bisa menjadi awal yang baik untuk mempromosikan produk-produk Anda. Tapi meskipun begitu, ternyata masih ada beberapa poin lagi yang perlu Anda ketahui tentang penulisan copywriting ini supaya Anda menjadi lebih mantap. Berikut poin yang saya maksud:
1. Know your audience
Ketika membuat copywriting untuk produk Anda, jangan pernah melepaskan imajinasi Anda dari calon konsumen. Misalkan begini, ketika Anda ingin berjualan laptop atau PC, Anda mungkin saja langsung membayangkan target atau pasar yang hendak Anda tuju; mahasiswakah, pelajarkah, karyawankah, institusikah, dan seterusnya. Kepada masing-masing target, Anda tidak dilarang untuk membuat n-bentuk (n adalah jumlah target pasar) copywriting yang berbeda. Jadi, bila Anda ingin menjual laptop/PC kepada 4 target market, Anda boleh-boleh saja - bahkan dianjurkan - untuk menulis empat jenis copywriting yang berbeda.
Empat jenis copywriting yang berbeda ini nantinya bisa Anda susun sesuai dengan selera dan tingkah laku pasar tersebut. Ketika Anda membuat copywriting untuk mahasiswa, mungkin akan lebih baik bila Anda mencatumkan spesifikasi komputer secara lengkap beserta perbandingannya dengan produk lain di kelas yang sama. Ketika menjual kepada pelajar, Anda mungkin lebih menonjolkan kalimat-kalimat yang bisa memvisualisasikan keunggulan laptop/PC dagangan Anda dalam membantu para pelajar tersebut menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Kepada para karyawan, Anda mungkin bisa menjual aspek harga plus performa (plus desain bila Anda menjual ke karyawan perempuan). Terakhir, untuk institusi, Anda jangan ragu-ragu untuk menunjukkan kehandalan serta ketahanan produk dagangan Anda dengan bukti-bukti yang kuat. Bila masih ada space, cantumkan juga kemudahan perawatan (baca: maintenance) produk tersebut untuk periode waktu tertentu seperti setahun, dua tahun, atau 10 tahun.
Pada intinya, di setiap copywriting yang Anda tulis, Anda dituntut untuk bisa menyesuaikan keinginan Anda dengan keinginan dan sifat dari target pasar itu sendiri. Kalau sudah begini, maka saya harus menambahkan satu poin lagi
2. Blind is good. Deaf is nice. Sometimes.
Terkadang menjadi "buta" dan "tuli" itu bagus lho? Di luar sana, khususnya di dunia bisnis, acap terjadi "praktik" di atas "teori". Ini berarti, terkadang segala sesuatu yang dianggap teori ternyata belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya di lapangan. Tapi, kebalikannya hampir selalu benar. Maksud saya, apapun yang Anda bisa buktikan dalam praktik, maka itulah yang akan menjadi teori. Dalam dunia susun-menyusun copywriting, asumsi ini mungkin berlaku juga.
Di sini, saya bilang kalau copywriting yang bagus itu harus singkat dan padat, tapi bisa saja di luar sana, justru yang bisa lebih menjual adalah kata-kata yang panjang dan terkesan bertele-tele. Walau rasanya agak janggal, tapi bisa jadi inilah yang benar karena setiap target pasar umumnya punya selera dan tingkah laku khas. Dan yang terpenting, selalu berubah sepanjang zaman. Dalam tulisan ini, saya bilang "know your audience" tips copywriting yang benar, tapi bila Anda rasa bahwa Anda justru harus "mengenyahkan" imaji audience dari copywriting, maka lakukan saja. Bisa jadi, justru tanpa "identitas", copywriting Anda bisa melanglang ke semua target audience.
Sumber:www.pengusahamuslim.com
Menurut Wikipedia, copywriting adalah seni penggunaan kata-kata untuk mempromosikan sesuatu. Sesuatu di sini bisa berarti orang (tokoh politik, selebritis, tokoh agama, dan sejenisnya), perusahaan, ide, maupun opini. Tujuan utama dari copywriting adalah untuk mendorong orang atau sekelompok masyarakat agar mau melakukan sesuatu persis seperti yang dikehendaki oleh sang copywriter (pelaku copywriting). Misalnya saja untuk membeli sebuah produk tertentu, untuk memilih kandidat dalam pemilihan umum, atau untuk mendaftar dan mengikuti kursus bahasa inggris kita, dan seterusnya.
Mengingat pengusahamuslim.com adalah situs tentang dunia bisnis, pembahasan tentang copywriting di dalam tulisan kali ini akan kita batasi hanya untuk copywriting yang berhubungan dengan acara promosi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan Anda. Jadi bukan tentang copywriting yang lain.
Copywriting yang bagus adalah .....
Bagi saya, Copywriting yang bagus adalah copywriting yang jujur. Dan saya pikir Anda juga akan berpikir yang sama tentunya. Jujur di sini mengandung artian bahwa kata-kata yang Anda gunakan untuk mendeskripsikan produk atau jasa Anda adalah sesuatu yang memang sesuai dengan kondisi benda/jasa yang Anda tawarkan. Jadi, bila Anda menjual laptop dengan processor intel Core i3, Anda jangan sampai berani mengklaim bahwa processornya adalah intel core i7. Mengklaim dengan cara seperti tadi boleh jadi akan mendongkrak volume penjualan Anda, tapi yakinlah, itu mungkin hanya akan bertahan sebentar saja. Karena bila konsumen sampai tahu Anda berbohong, maka mereka akan balik menyerang Anda. Caranya bermacam-macam, ada yang dengan menulis lewat blognya, ada yang mengupdate lewat status di facebook, twitter dan Google+, atau bahkan mengadukan Anda ke polisi atas perlakuan Anda. Kalau sudah begini, bukan hanya bisnis Anda yang akan gulung tikar, Anda dan nama baik Anda mungkin juga akan ngikut .... Jadi hati-hati!
Jujur sih oke, tapi lebih bagus lagi kalau ....
Kalau Anda sudah "jujur" dalam membuat copywriting, sekarang waktunya untuk menjadi seniman. Mengatakan bahwa laptop rakitan Anda sudah dipersenjatai dengan intel Core i7 mungkin sudah cukup bagus, tapi akan lebih bagus lagi bila Anda menggunakan kata-kata tambahan. Seperti ini contohnya ...
"Dengan intel Core i7, laptop Anda tidak hanya lari 2 kali lebih cepat, tapi juga 4 kali lebih pintar daripada processor generasi lama. Itu terjadi karena adanya 4 core dengan 2 threads di masing-masing core-nya"
Entah Anda sependapat dengan saya atau tidak, tapi kalimat di atas mungkin lebih baik dibandingkan dengan kalimat di bawah ini:
"Dengan intel Core i7, laptop Anda akan berjalan lebih cepat dibandingkan laptop berprocessor intel core 2 duo!"
Kalimat di atas memang sudah bisa menjual, tapi tampaknya tidak cukup baik untuk menjelaskan kepada konsumen tentang kelebihan produk yang akan Anda jual.Jujur sudah, memainkan kata juga sudah, lalu apa lagi ....
Gunakan kata yang singkat dan padat! Apabila ada yang tidak perlu, segera buang jauh-jauh. Mungkin nasihat ini agak keras, tapi bila Anda menilik ke beberapa perusahaan yang sukses dalam menjual produk-produknya, Anda akan mengerti dan bisa menghargai pendapat tadi. Bila tidak percaya, saya mengajak Anda untuk membuka situs apple.com. Sekarang, cobalah masuk ke halaman khusus untuk iPhone 4s. Lihat bagaimana copywriter Apple bekerja untuk mendeskripsikan fitur-fitur utama salah satu gadget terlaris di dunia ini?
- Siri
Use your voice to send message, set reminders, search for information, and more.
- Dual Core A5 Chip
Up to 2X faster performance and 7X faster graphics.
- Camera
8 Megapixels. All new optics. Anda 1080 HD video recording.
- iOS 5
Notification Center. iMessage. And Over 200 new features.
- iCloud
It stores your content and wirelessly push it to all your devices.
Bagaimana? Semua kata yang ada di dalam kalimat copywriting milik Apple iPhone 4s benar-benar tidak ada yang tidak berguna. Semua tampak pas pada tempatnya. Dan inipun didukung dengan fakta yang jujur atas produk itu sendiri. Menggunakan contoh serupa untuk kasus laptop core i7 di atas, mungkin kita bisa membuatnya menjadi seperti ini:
"Baru. Dengan intel Core i7. 2X lebih cepat. 4X lebih pintar. Silahkan datang untuk membuktikan!"
Bravo. Kalimat terakhir tidak hanya mendeskripsikan produk, tapi juga menantang para calon pembeli Anda untuk datang sendiri ke toko kalau ingin membuktikan. Hanya toko yang kredibel yang berani melakukan ini. Dan coba tebak, dari toko komputer seperti apa konsumen ingin sekali membeli? Kredibel dan berani membuktikan janji!Bila Anda sudah mampu menulis atau membuat copywriting yang memenuhi ketiga hal di atas, Anda sudah sepantasnya langsung bersyukur karena sebenarnya ketiga hal itu saja sudah bisa menjadi awal yang baik untuk mempromosikan produk-produk Anda. Tapi meskipun begitu, ternyata masih ada beberapa poin lagi yang perlu Anda ketahui tentang penulisan copywriting ini supaya Anda menjadi lebih mantap. Berikut poin yang saya maksud:
1. Know your audience
Ketika membuat copywriting untuk produk Anda, jangan pernah melepaskan imajinasi Anda dari calon konsumen. Misalkan begini, ketika Anda ingin berjualan laptop atau PC, Anda mungkin saja langsung membayangkan target atau pasar yang hendak Anda tuju; mahasiswakah, pelajarkah, karyawankah, institusikah, dan seterusnya. Kepada masing-masing target, Anda tidak dilarang untuk membuat n-bentuk (n adalah jumlah target pasar) copywriting yang berbeda. Jadi, bila Anda ingin menjual laptop/PC kepada 4 target market, Anda boleh-boleh saja - bahkan dianjurkan - untuk menulis empat jenis copywriting yang berbeda.
Empat jenis copywriting yang berbeda ini nantinya bisa Anda susun sesuai dengan selera dan tingkah laku pasar tersebut. Ketika Anda membuat copywriting untuk mahasiswa, mungkin akan lebih baik bila Anda mencatumkan spesifikasi komputer secara lengkap beserta perbandingannya dengan produk lain di kelas yang sama. Ketika menjual kepada pelajar, Anda mungkin lebih menonjolkan kalimat-kalimat yang bisa memvisualisasikan keunggulan laptop/PC dagangan Anda dalam membantu para pelajar tersebut menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Kepada para karyawan, Anda mungkin bisa menjual aspek harga plus performa (plus desain bila Anda menjual ke karyawan perempuan). Terakhir, untuk institusi, Anda jangan ragu-ragu untuk menunjukkan kehandalan serta ketahanan produk dagangan Anda dengan bukti-bukti yang kuat. Bila masih ada space, cantumkan juga kemudahan perawatan (baca: maintenance) produk tersebut untuk periode waktu tertentu seperti setahun, dua tahun, atau 10 tahun.
Pada intinya, di setiap copywriting yang Anda tulis, Anda dituntut untuk bisa menyesuaikan keinginan Anda dengan keinginan dan sifat dari target pasar itu sendiri. Kalau sudah begini, maka saya harus menambahkan satu poin lagi
2. Blind is good. Deaf is nice. Sometimes.
Terkadang menjadi "buta" dan "tuli" itu bagus lho? Di luar sana, khususnya di dunia bisnis, acap terjadi "praktik" di atas "teori". Ini berarti, terkadang segala sesuatu yang dianggap teori ternyata belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya di lapangan. Tapi, kebalikannya hampir selalu benar. Maksud saya, apapun yang Anda bisa buktikan dalam praktik, maka itulah yang akan menjadi teori. Dalam dunia susun-menyusun copywriting, asumsi ini mungkin berlaku juga.
Di sini, saya bilang kalau copywriting yang bagus itu harus singkat dan padat, tapi bisa saja di luar sana, justru yang bisa lebih menjual adalah kata-kata yang panjang dan terkesan bertele-tele. Walau rasanya agak janggal, tapi bisa jadi inilah yang benar karena setiap target pasar umumnya punya selera dan tingkah laku khas. Dan yang terpenting, selalu berubah sepanjang zaman. Dalam tulisan ini, saya bilang "know your audience" tips copywriting yang benar, tapi bila Anda rasa bahwa Anda justru harus "mengenyahkan" imaji audience dari copywriting, maka lakukan saja. Bisa jadi, justru tanpa "identitas", copywriting Anda bisa melanglang ke semua target audience.
Sumber:www.pengusahamuslim.com
1 komentar:
Terimakasih informasinya
Posting Komentar