Raja Pindah bisa dibilang sebagai pionir peluang bisnis mover company atau jasa pindahan professional di Indonesia.
Padahal, bisnis semacam ini bukanlah hal yang baru di luar negeri. Perusahaan semacam Crown dan Santa Ve telah suskes mengembangkan bisnisnya sebagai perusahaan jasa pindah ternama dengan meraup pangsa pasar yang besar.
Namun Raja Pindah cukup beruntung, sebelum kedua perushaan itu masuk ke Indonesia, Raja Pindah sudah membuka cabang bisnisnya terlebih dahulu di Indonesia. Bahkan Raja Pindah telah sukses mengembangkan cabang bisnisnya melalui sistem kemitraan di berbagai daerah.
Alhasil, begitu Crown dan Santa Ve datang ke Indonesia, pangsa pasar mover company sudah digarap Raja Pindah. Maka, kini tinggalah Raja Pindah menikmati keuntungannya. Orang Indonesia pun rasanya lebih kenal Raja Pindah ketimbang merek lainnya di katagori bisnis ini.
Kesuksesan Raja Pindah sebagai mover company tidak lepas dari pengalaman holding bisnisnya, yaitu MAX sebuah perusahaaan logistik dan distribution. Awalnya, Raja Pindah adalah bagian dari anak perusahaan MAX. Namun belakangan menjadi perusahaan sendiri, PT Multi Jasa Niaga. MAX yang telah berpengalaman sebagai angkutan logistik turut membesarkan dan menjadikan Raja Pindah memiliki fasilitas lengkap.
Kecepatan serta professionalisme menjadi keunggulan Raja Pindah dalam memberikan pelayanannya. Ditambah lagi, fasilitas lengkap dan SDM yang terlatih dalam mengangkut barang menjadi kunci keberhasilannya. “Kita memiliki fasilitas yang lengkap mulai dari armada sendiri hingga peralatan untuk pindah,” ujar Panca M. Firdaus, Managing Director Raja Pindah.
Panca menuturkan, semua perlangkapan untuk memindahkan barang-barang secara detail dimiliki Raja Pindah, sehingga seberat dan sesulit apapun barang tersebut bisa mudah diangkut Raja Pindah hanya dengan jasa dua orang. “Kita punya tools seperti grape system yang bisa angkat sofa besar hanya dua orang saja. Selain itu kita juga ada super slider yang bisa angkat meja ataupun lemari hanya satu orang tanpa merusak lantai,” katanya.
Selain itu, kata Panca, untuk lokasi yang terbilang sulit seperti tangga maka Raja Pindah memiliki troli 3 roda yang bisa naik tangga atau disebut stair slider. Sedangkan untuk melihat seberapa cepat tim kerja mengangkut barangnya, Raja Pindah memiliki sistem GPS yang bisa mengontrol keberadaan sebuah armada. “Jadi kita sangat proper,” tandasnya bangga.
Alhasil, Raja Pindah pun tidak perlua menuggu untuk meraih ISO. Raja Pindah saat ini sudah mengantongi sertifikat ISO 9001:2008 sebagai tanda sudah memenuhi srayat sebagai perusahaan yang mengadopsi Sistem Manajemen Mutu, dari Benchmark Australia.
Saat ini, total jumlah cabang Raja Pindah di Indonesia sudah ada sekitar 24 cabang tersebar di Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Balik Papan, Banjarmasin, Lampung, Jambi, Batam dan Medan. “Bulan depan kita akan buka cabang di Pontianak,” tambah Panca.
Untuk menjadi mitra bisnisnya, Raja Pindah menawarkan dua paket bisnis yaitu mitra reguler dengan investasi Rp 30 juta. Dengan investasi ini sang mitra hanya cukup memiliki ruang kerja seluas 3x3 meter. Sang mitra cukup punya dua karyawan sebagai sales dan admistrasi saja. Sedangkan investasi kedua, yaitu sebagai master franchise, dengan investasi 65 juta. Mitra bisnis tersebut harus memiki sebuah armada sendiri dengan biaya 200 juta.
Lalu seberapa menguntungkan peluang bisnis ini? Dikatakan Panca, dengan target yang diberikan kepada mitra bisnis yaitu mencari customer yang menyewa jasanya minimal 100 per kubik, maka mitra bisnis sudah mengantongi keuntungan sekitar Rp 6, 7 juta. “Itu jumlah minimal, tapi kadang kebanyakan kita lebih dari itu jika yang pindahan adalah kantor atau pabrik bisa mencapai lebih banyak lagi,” kata Panca.
Sumber:http://www.majalahfranchise.com/v2/bussiness-opportunity/92-raja-pindah.html