Berawal dari sekelompok Mahasiswa UI yang ingin menyalurkan minat dan bakat di dunia pendidikan, terciptalah sebuah lembaga pendidikan Bimbel yang bernama Yellow Jacket Institute.
Yellow Jacket Institute berdiri pada bulan Desember 2005. Di awal mulanya, Yellow Jacket Institute mendapat dukungan dari Pejabat Menpora RI, Edi Budiono. Bentuk dukungan ini ialah Yellow Jacket Institute diperbolehkan meminjam Gedung PPSDP Menpora untuk kegiatan belajar mengajar yang berlokasi di Cibubur. “Salah satu cara untuk mengubah bangsa adalah dengan pendidikan”, ungkap Ali Norman, owner sekaligus founder Yellow Jacket Institute menjelaskan latar belakang berdirinya Yellow Jacket Institute
Yellow Jacket Institute, kata Ali, memiliki 4 keunggulan. Keunggulan yang pertama ialah Yellow Jacket Institute menggunakan metode NLP (Neuro Linguistik Program). “Metode ini dirancang khusus untuk memecahkan mindblock negatif guna menjadikan siswa sukses dan cerdas akademik, spiritual dan emosional,” ujarnya.
Keunggulan kedua, penggunaan metode Hypnotherapy. Metode ini digunakan untuk memotivasi siswa agar sukses meraih impian dan cita-cita dengan memberikan sugesti-sugesti positif. Tingkat kesuksesan bisnis ini sangat signifikan.
Ketiga, adanya Bascom (Brain Test Computerized). Bascom ini, jelas Ali, merupakan test bakat dan minat dengan sistem komputerisasi, yang hasilnya untuk mengarahkan siswa ke bidang atau jurusan yang tepat di jenjang pendidikan selanjutnya.
Keempat, adanya Posko Tentor. Menurut Ali, Posko Tentor merupakan fasilitas yang diberikan kepada siswa untuk berkonsultasi gratis dengan tentor-tentor setiap hari. “Fasilitas ini diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa seputar pelajaran dan kesulitan lainnya,” ujarnya.
Selain empat keunggulan di atas, Yellow Jacket Institute telah banyak meluluskan siswa/i ke UI, UGM, ITB, dan perguruan Tinggi Luar Negeri. Sejak berdiri 7 tahun yang lalu, 100% siswa/i nya lulus UN (Ujian Negara). Yellow Jacket Institute juga memberikan prediksi SIMAK UI, Buku Rahasia SIMAK UI dan SNMPTN. Bimbel ini dibimbing langsung oleh Dosen UI dan memiliki Tentor yang berpengalaman dari UI dan PTN favorit lainnya. Yellow Jacket Institute juga membuat laporan perkembangan periodik siswa. Selain semua kelebihan diatas bimbel ini juga dilengkapi dengan ruang kelas ber-AC, nyaman dan bersih, serta Mushola.
Dengan beragam keunggulan yang dimiliki, serta potensi bisnis Bimbel yang masih cukup besar, Yellow Jacket Institute menawarkan kerja sama dalam bentuk kemitraan. Untuk investasinya, Mitra hanya cukup menyediakan dana sebesar Rp 250 juta – Rp. 350 juta. Dana tersebut belum termasuk lokasi tapi sudah mencakup fasilitas belajar, seperti kursi belajar, komputer dan desain ruangan. Royalti fee dipatok sebesar 10% per bulan dari omset yang dicapai.
Dijelaskan Ali, saat ini, Yellow Jacket Institute baru ada dua cabang, yakni di Jakarta dan Bengkulu. Tetapi, meski baru dua cabang tapi untuk raihan omset cukup membanggakan, Masing-masing cabang, kata Ali, dalam setahunnya rata-rata mampu membukukan omset antara Rp400-600 jutaan., dengan jumlah siswa antara 100-125 orang. Sehingga kalau kalau dihitung ROInya bisa tercapai hanya dalam kurun waktu 2 tahun.
Ali sekali lagi menegaskan, mitra dari Bimbel Yellow Jacket Institute memiliki peluang sukses yang terbuka lebar. Karena semua instrumen sebuah bisnis bimbel baik itu dari materi belajar, tentor maupun program marketing didukung pebuh principle. Meski demikian, saran Ali, untuk sukses di Bimbel setiap mitra harus mau kerja keras, serta benar-benar mencintai dunia pendidikan. “ Jadi tim yang dimiliki harus solid, atmosfer proses belajar mengajar harus berbeda dengan yang ada di sekolah. Serta harus memiliki sistem manajemen dan sistem pendidikan yang rapi dan terencana,” pungkas Ali.
Yellow Jacket Institute berdiri pada bulan Desember 2005. Di awal mulanya, Yellow Jacket Institute mendapat dukungan dari Pejabat Menpora RI, Edi Budiono. Bentuk dukungan ini ialah Yellow Jacket Institute diperbolehkan meminjam Gedung PPSDP Menpora untuk kegiatan belajar mengajar yang berlokasi di Cibubur. “Salah satu cara untuk mengubah bangsa adalah dengan pendidikan”, ungkap Ali Norman, owner sekaligus founder Yellow Jacket Institute menjelaskan latar belakang berdirinya Yellow Jacket Institute
Yellow Jacket Institute, kata Ali, memiliki 4 keunggulan. Keunggulan yang pertama ialah Yellow Jacket Institute menggunakan metode NLP (Neuro Linguistik Program). “Metode ini dirancang khusus untuk memecahkan mindblock negatif guna menjadikan siswa sukses dan cerdas akademik, spiritual dan emosional,” ujarnya.
Keunggulan kedua, penggunaan metode Hypnotherapy. Metode ini digunakan untuk memotivasi siswa agar sukses meraih impian dan cita-cita dengan memberikan sugesti-sugesti positif. Tingkat kesuksesan bisnis ini sangat signifikan.
Ketiga, adanya Bascom (Brain Test Computerized). Bascom ini, jelas Ali, merupakan test bakat dan minat dengan sistem komputerisasi, yang hasilnya untuk mengarahkan siswa ke bidang atau jurusan yang tepat di jenjang pendidikan selanjutnya.
Keempat, adanya Posko Tentor. Menurut Ali, Posko Tentor merupakan fasilitas yang diberikan kepada siswa untuk berkonsultasi gratis dengan tentor-tentor setiap hari. “Fasilitas ini diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa seputar pelajaran dan kesulitan lainnya,” ujarnya.
Selain empat keunggulan di atas, Yellow Jacket Institute telah banyak meluluskan siswa/i ke UI, UGM, ITB, dan perguruan Tinggi Luar Negeri. Sejak berdiri 7 tahun yang lalu, 100% siswa/i nya lulus UN (Ujian Negara). Yellow Jacket Institute juga memberikan prediksi SIMAK UI, Buku Rahasia SIMAK UI dan SNMPTN. Bimbel ini dibimbing langsung oleh Dosen UI dan memiliki Tentor yang berpengalaman dari UI dan PTN favorit lainnya. Yellow Jacket Institute juga membuat laporan perkembangan periodik siswa. Selain semua kelebihan diatas bimbel ini juga dilengkapi dengan ruang kelas ber-AC, nyaman dan bersih, serta Mushola.
Dengan beragam keunggulan yang dimiliki, serta potensi bisnis Bimbel yang masih cukup besar, Yellow Jacket Institute menawarkan kerja sama dalam bentuk kemitraan. Untuk investasinya, Mitra hanya cukup menyediakan dana sebesar Rp 250 juta – Rp. 350 juta. Dana tersebut belum termasuk lokasi tapi sudah mencakup fasilitas belajar, seperti kursi belajar, komputer dan desain ruangan. Royalti fee dipatok sebesar 10% per bulan dari omset yang dicapai.
Dijelaskan Ali, saat ini, Yellow Jacket Institute baru ada dua cabang, yakni di Jakarta dan Bengkulu. Tetapi, meski baru dua cabang tapi untuk raihan omset cukup membanggakan, Masing-masing cabang, kata Ali, dalam setahunnya rata-rata mampu membukukan omset antara Rp400-600 jutaan., dengan jumlah siswa antara 100-125 orang. Sehingga kalau kalau dihitung ROInya bisa tercapai hanya dalam kurun waktu 2 tahun.
Ali sekali lagi menegaskan, mitra dari Bimbel Yellow Jacket Institute memiliki peluang sukses yang terbuka lebar. Karena semua instrumen sebuah bisnis bimbel baik itu dari materi belajar, tentor maupun program marketing didukung pebuh principle. Meski demikian, saran Ali, untuk sukses di Bimbel setiap mitra harus mau kerja keras, serta benar-benar mencintai dunia pendidikan. “ Jadi tim yang dimiliki harus solid, atmosfer proses belajar mengajar harus berbeda dengan yang ada di sekolah. Serta harus memiliki sistem manajemen dan sistem pendidikan yang rapi dan terencana,” pungkas Ali.
Name
|
Yellow Jackets Institute
|
Business Category
|
Pendidikan
|
Establish Since
|
Desember 2005
|
Business Description
|
Pendidikan
|
Total Outlet
|
2
|
Minimum Investment
|
Rp. 250 juta
|
Maximum Investment
|
Rp. 350 juta
|
Royalty Fee
|
10% dari Omset
|
BEP
|
2 tahun
|
Contact Person
|
Ali Norman
|
Phone Number
|
021- 6083 5966
|
Short Description
|
Bimbingan belajar
|
Head Office
|
Info Kemitraan
Yellow Jacket Institute Jl. Kranggan Raya Ruko No.9D Cibubur, Jakarta Timur
Sumber:http://www.majalahfranchise.com/v2/component/content/article/364-yellow-jacket-institute-sukses-mengantar-siswa-ke-ui-ugm-dan-itb.html
|